Obike - Bike sharing apps
Meskipun bisa dibilang sudah cukup populer dan banyak disukai warga di Beijing, ternyata apilkasi ini ada side effect-nya juga. Para pengguna sepeda ini banyak yang memarkirkan sepedanya sembarangan saat selesai menggunakan. Betul-betul sembarangan, bahkan beberapa bulan yang lalu saya pernah baca berita, tumpukan sepeda yang tinggi banget sudah jadi pemandangan yang biasa di sekitaran stasiun kereta. Ga itu aja, ada beberapa orang yang bahkan sampai melempar sepeda ke atas pohon atau dibuang ke sungai, duh ga ngerti lagi deh sama yang kayak gini. Eits jangan dipikir di Australia lebih bener, sebelum masuk ke Sydney, Bike sharing apps ini sudah lebih dulu masuk ke Melbourne dan permasalahan seperti itu sempat terjadi loh. Semoga ga kejadian yah di Sydney.
Ok, balik lagi ke bike sharing appsnya, sejauh ini sepeda-sepeda yang paling sering saya temukan di jalan dan sedang diparkir adalah Mobike dan Ofo. Entah karena warnanya yang lebih "menyala", Mobike dengan sepeda warna oranye dan silver serta Ofo dengan sepeda warna kuningnya atau mungkin memang jumlah sepedanya yang paling banyak ketimbang 3 bike sharing apps lain. Cara penggunaan aplikasinya juga mudah, tinggal download aplikasinya, buat akun membernya, cari sepeda terdekat (bisa di apps juga ceknya), scan barcode sepedanya untuk membuka kunci sepeda dan voilaaa udah bisa jalan-jalan deh naik sepedanya.
Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa sepeda ini berkisar dari AUD 1 - AUD 1.99 per 30 menit. Well, terbilang cukup murah jika dibandingkan dengan ongkos bus AUD 2.15 untuk radius 3km kebawah. Coba sering-sering cek info di aplikasinya juga yah, karena seperti di akhir tahun 2016, Mobike menawarkan free rides dengan hanya deposit 1 dollar aja dan itupun refundable.
Bersepeda memang menawarkan healthy life style sih tapi jangan lupa kontur jalanan Sydney yang naik turun udah kayak soundtracknya Ninja Hatori yang mendaki gunung lewati lembah itu yah. Saya yang rasanya udah 5 tahun ga pernah nyentuh sepeda aja harus give up di 2 km pertama gara-gara tanjakan maha dahsyat. Kemiringan tanjakannya waktu itu sih ga lebih dari 30 derajat tapi panjang jalanannya sampe 100 meter lebih, ga kuat juga, hayati lelaahh hahahahah.
Oh iya, meskipun cuma sepedaan tapi di Sydney mahh teteuup aja ada peraturan-peraturannya. Mulai dari wajib pake helm, harus bersepeda di sisi yang benar (ga ngelawan arus), harus perhatiin rambu dan harus perhatiin bike lane karena ga semua trotoarnya boleh digunakan sama pesepeda. Kalo melanggar dan pas ada polisi, siap-siap kena tilang dan bayar denda yang bisa bikin ga bisa tidur 2 hari 2 malam hahahahah.
OFO
Sempat nemu 3 - 4 Ofo Bike di daerah Barangaroo
Dominasi warna kuning di sepeda Ofo, membuat sepeda ini menjadi salah satu yang paling mudah dikenali dari kejauhan. Seengganya ada 5 hal yang bikin merek ini jadi paling gue rekomendasikan buat kalian. Pertama Sepedanya Ringan, Ada pengatur gigi sepedanya, Ada bel sepeda, Sadel sepedanya bisa diatur tingkat ketinggiannya dan harga non promonya $1/jam atau sekitar 10.300 rupiah. Sebagai info tambahan juga, Aplikasi dan sepeda ini juga sudah ada untuk Singapura dan Malaysia loh!
OBIKE
Bike sharing apps yang ini, katanya udah ada di Indonesia loh, tapi kok dari kemarin belum pernah ngeh ya? Awal masuk ke Sydney aplikasi yang ini ngasih free rides ke para penggunanya (yaa yang lain juga sih) tapi harga non promonya $1.99 per 30 menit (gile mahaaall). Salah satu yang gue kurang suka di Obike ini, sepedanya bisa dibilang cukup berat.
MOBIKE
Selanjutnya ada Mobike, warnanya dominannya oranye dan silver. Ada yang nyebelin sama sepeda yang satu ini, kadang susah bedain Mobike sama Obike dari jauh, warna mereka terlalu mirip. Waktu pertama nyobain bike sharing apps, gue pake ini karena lagi ada promo free rides juga. Salah satu kekurangannya adalah, ga ada pengatur gigi (jadi berat kalo tanjakan).
Berikut ini Pros and Cons-nya si Bike Sharing Apps secara keseluruhan tapi versi geretkoper yah:
Pros:
- Lebih Sehat dan bakar kalori (resolusi tahun 2018) di setiap aplikasi ada informasi jarak yang sudah ditempuh, waktu pemakaian hingga kalori yang dikeluarkan untuk mengayuh sepedanya.
- Lebih murah ketimbang ongkos bus
- Dilihatin orang-orang dengan tatapan "woww cool dia sepedaan", ahhaah gue ga tau musti masukin ini ke Pros atau Cons
- Membantu mengurangi polusi (mulia banget nih tujuannya)
- Bisa sekalian sight-seeing
- Bisa berhenti di mana aja (tapi tetap harus diparkir secara aman yah)
Cons:
- Kadang susah cari sepeda yang ada helmnya (banyak yg dimalingin euy)
- Udah nemu sepeda, ternyata lagi di-lock sama orang lain
- Harus konek bluetooth selama perjalanan (nyedot batere weeyy)
- Harus konek GPS selama perjalanan (nyedot kuotaaaaa, mahal wey beli kuota di Sydney)
Okeh, cerita how to use the apps dan pengalaman naik sepedanya bisa dilihat di Videonya yah (wait masih diedit dulu) jangan lupa di-subscribe yah.