• Home
    • About Me
    • Indonesia
    • Asia
      • Dubai
      • HongKong
      • Japan
      • Macau
      • Malaysia
      • Singapore
      • Thailand
      • Vietnam
    • AUS NZ
      • Australia
      • New Zealand
    • Portfolio

Geret Koper

Ringan geret koper, Berat kasih porter

This post consists of many pictures of Jakarta in Black and White, it was not a photo project. I usually taking pictures of my neighborhood. Some photos are coming from my stock photos during staycation tour. Hope you will enjoy it.

Good Morning, Jakarta!
Share
Tweet
Pin
Share
14 comments

Pernah ga pergi sendirian ke taman bermain?

Aneh ga sih kalo sendirian ke taman bermain?


Awalnya sempat berpikir kayaknya aneh yah kalo ke taman bermain sendirian, tapi berhubung travel ke Makassar sendirian, nggak punya itinerary pasti (karena dadakan travelling solonya), ditambah saya suka banget main ke taman bermain, akhirnya saya putuskan untuk main ke Trans Studio Makassar. Kalo travelling sendirian mungkin udah biasa yah, tapi ini sendiriannya di taman bermain saya sendiri sih baru kali ini.
Share
Tweet
Pin
Share
23 comments
an artsy, modern and contemporary lobby design @ Sheraton Bandung

Last Sunday, I managed to kidnap Sharon, a girl behind the famous food & travel blog Sharon Travelogue to accompany me on my visit to Bandung. Actually, It was a surprise weekend getaway. At beginning I just planned to redeem hotel voucher gift from @liburanak as I became one of their twitter quiz winner. It stated that I can stay for 1 night in deluxe room at Sheraton Hotel Bandung. *yeaayy*

When we checked in to the hotel, hotel staff told us that our room has been upgraded to Suite Room, I don't realize it until I stepped into my room. Well, Let me introduce you to one of the Best room at Sheraton Bandung. 
Share
Tweet
Pin
Share
16 comments

Staycation di Bandung ternyata seru juga, kalo dipikir-pikir sudah hampir setahun loh saya ga mampir Bandung, padahal jarak Jakarta-Bandung itu lumayan dekat yah, dan opsi transportasinya juga sudah banyak, dari kereta, bis travel hingga bis umum biasa. 

Nah berhubung 2 minggu yang lalu sempat staycation di Bandung, ini ada hotel yang saya rekomendasikan jika kalian berlibur bersama keluarga di Bandung. The Valley ini letaknya di Dago atas, this is the truly one stop entertainment, you wanna know why? Let's read my review first :)
Share
Tweet
Pin
Share
14 comments
"Ini tournya ga mesti harus ngolong di terowongannya kan yah?"
"Yah gue ga tau, tapi kan namanya juga ke Cu Chi Tunnel, ini kita mau ke tunnelnya"
"Kalo gue ga muat terus gimana dong?" *kemudian hening*

Masih jauh dari Cu Chi Tunnel aja (dibaca: Ku Ci) saya udah bulak balik sibuk kepikiran akan tempat yang akan saya kunjungi ini. Jadi kalo dibaca-baca di beberapa blog travel atau hasi googling, katanya tunnel alias terowongan ini adalah tempat persembunyian vietkong jaman dulu waktu masih perang melawan tentara Amerika. Yang langsung terbayang dibenak saya adalah besarnya terowongan tersebut, sambil melirik ke pemandu lokal saya yang sejatinya memang orang vietnam asli. Postur tubuhnya sudah kecil menurut saya, tapi di tengah perjalanan beliau sempat bercerita bahwa jika dia tinggal di masa peperangan kemarin kemungkinan dia tidak akan selamat karena tidak akan muat masuk ke terowongannya, kemudian saya dan Wenny mulai lirik-lirikan.

Sebenarnya perjalanan saya ke Saigon atau Ho Chi Minh City kala itu kami atur sendiri tanpa agen perjalanan, namun begitu sampai hotel dan membaca selebaran tur lokal yang hanya $10 tapi sudah Full day trip Cao Dai Temple + Cu Chi Tunnel prinsip ekonomi di otak saya langsung mengkalkulasikan bahwa it was a good deal dan saya pasti ga mungkin bisa hanya mengluarkan $10 jika memaksakan untuk berkendara atau mengangkot menuju Cu Chi Tunnel, belum lagi waktu perjalanan yang bertambah panjang gara-gara nyasar dulu nantinya. Sehari sebelumnya saya dan teman-teman juga ikutan tur lokal $10 trip Mekong Delta hopping island ke provinsi Ben Tre dan My Tho.

Kembali ke Cu Chi Tunnel, begitu bis selesai parkir di parkiran tempat wisata tersebut saya memberanikan diri bertanya ke guide persis setelah turun dari bis.
"Ini semuanya harus masuk ke terowongan?"
"Ga harus semua kok, boleh juga kalo mau ga masuk terowongan"
*seperti kemarau panjang yang dijawab oleh hujan seharian, hati dan pikiran saya langsung plong seketika mendengar jawaban si mas-mas guide yang saya lupa namanya ini (dia jawabnya pake bahasa inggris, saya juga nanyanya pake bahasa inggris agak dialek Sunda lah* 

Awalnya kita diajak menuju semacam barak yang agak menjorok ke bawah tanah, semacam basement dengan atap yang dibuat dari rumbai-rumbai daun kering (daun kelapa rasanya). Diajak menonton film tentang sejarah Ho Chi Minh dan masa kelamnya saat perang Vietnam kala itu, untungnya film dibuat lumayan menarik dengan durasi yang tidak terlalu lama (karena kalo lebih lama lagi, saya yakin pengunjungnya sudah tertidur pulas). Tur guide saya yang di bis tadi ternyata juga menjadi guide di dalam areal Cu Chi Tunnel loh, beliau bisa menjelaskan dengan detail tentang Cu Chi tunnel ini, mulai dari proses pembuatannya, mengapa terowongan ini dibuat berliku, ada ruang-ruang apa saja di dalamnya, menjelaskan jebakan-jebakan tradisional yang dibuat oleh masyarakat sekitar untuk melawan tentara Amerika hingga beberapa cerita sedih dibalik peperangan ini.

Ini tempat menonton filmnya

Maket Cu Chi Tunnel, kira-kira seperti itulah


Daerah objek wisata ini terbilang cukup luas, dan hingga saat ini juga masih berbentuk lingkungan hutan besar namun dibeberapa tempat sudah dibuatkan path untuk para pengunjung dan fasilitas pendukung lainnya. Mas Guide ini dengan berapi-api menjelaskan satu persatu macam-macam jebakan yang pernah dibuat oleh vietkong pada masa perang dulu. Mulai dari jebakan di atas tanah, di bawah tanah, sampai yang dibuat di belakang pintu. 

Salah satu jebakan yang ada di sana

Ada juga replika terowongan Cu Chi Tunnel sepanjang 100 meter dan disetiap 20 meternya disediakan exit door apabila ada pengunjung yang tidak kuat dengan engapnya udara di dalam atau tidak kuat jalan jongkok di dalam tunnel. Saya? saya jelas ga ikutan masuk ke terowongan dan memilih untuk menyemangati kedua teman saya dan menanti mereka di exit door ke 5. Nah iya, kenapa saya bilang ini replika, karena menurut si guide besarnya terowongan sudah dimodifikasi agar para pengunjung dapat masuk kedalamnya, menurut beliau aslinya setengah dari replika tersebut *eemm ada yang muat emangnya?*

Sambil berjalan pelan menyusuri exit door tiap 20 meter, saya dan beberapa pengunjung lain yang tidak ikut masuk ke terowongan mulai ikutan ngetawain peserta tur yang nggak berhasil finish sampe di pintu keluar yang kelima *ga tau malu yah malah ngetawain orang lain, hehehe*. Alhamdulillah kedua teman saya keluar dengan selamat di pintu exit terakhir tanpa kekurangan satu apapun, kecuali kekurangan napas aja. Hasil interview dengan mereka, ternyata kondisi di dalam benar-benar gelap, lembab dan jalanan berliku, bukan hanya ke kanan dan ke kiri tapi juga ada kondisi di mana mereka harus setengah memanjat atau pelan-pelan menuruni terowongan *dua jempol buat kedua bocah ini*

Pintu masuk "replika" Cu Chi Tunnel yang 100 meter itu

Dua bocah yang berhasil keluar hidup-hidup abis ngolong di Cu Chi Tunnel

Dari semua cerita yang disampaikan guide yang paling menyentuh adalah ketika ia mengatakan bahwa apabila ditempat persembunyian ada ibu hamil dan melahirkan, bayinya akan dibunuh :((, kenapa? karena ditakutkan si bayi ini nantinya menghambat pengungsi yang lain, alih-alih selamat tentara malah bisa saja mengetahui tempat persembunyian mereka apabila terdengar tangisan bayi. *hati saya seketika ikut menangis, Ibu mana sih yang mau bayinya dibunuh :((*

Satu lagi hal menarik dari cerita mas Guide, saat itu ada 2 tipe orang yang ada di dalam tunnel, yang satu adalah tentara vietkong yang satu lagi adalah penduduk sekitar, yang membedakan mereka adalah dari seragam atau baju yang mereka kenakan. Penduduk lokal bertugas untuk membuat tunnel dan sebagai penunjuk jalan kepada tentara vietkong di dalam tunnel agar tidak tersasar ataupun terkena jebakan. Menurut mas Guide, setiap lubang tunnel ada guidenya sendiri semacam RT kali yah, yang paling mengenal daerah yang ada di bawah tanah dibagian tersebut. Kehidupan mereka benar-benar sebagian besar dilakukan di bawah tanah loh, bahkan di dalam terowongan tersebut juga terdapat ruangan dapur dan ruang rapat.

Jadi siapanya yang mau ikutan ngolong di Cu Chi Tunnel ini?
Share
Tweet
Pin
Share
9 comments
Newer Posts
Older Posts

Pages

  • Home
  • About Me
  • Portfolio

HELLO

HELLO

Popular Posts

  • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
    Bukan Meidi namanya kalo jalan-jalannya minggu lalu kemudian artikel review hotelnya terbit di minggu setelahnya, hihihih begitu juga untuk ...
  • Mengajukan Visa Turis Dubai (UAE) Via VFS
    Karena ada beberapa teman sempat menanyakan perihal pengajuan visa ke Uni Emirat Arab, terutama Dubai, akhirnya saya coba buat artikel ...
  • The Choc Pot, Sydney CBD
    Here we go again for another restaurant and cafe adventure in heart of Sydney. I can do cafe hopping most of the time back then in Jakarta ...
  • Kura-Kura Bus: A New Way to Travel in Bali
    My Turtle Bus - Kura-Kura Bus Two weeks ago, Sharon and I were travelling to Bali for around a week. Since we can't drive motorc...
  • Pengalaman Berlibur ke Blue Mountain, Australia
    Salah satu destinasi atau objek wisata terkenal di Sydney yang tidak boleh terlewatkan, selain Opera House dan Pantai Bondi adalah Blu...
  • [ Hostel Review ] Back Home Hostel - Kuala Lumpur
    Budget pas-pasan gara-gara baru aja sebulan sebelumnya trip ke Hongkong tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap berangkat ke Kual...
  • [ Travel Habit ] : Food and Snack Hunting
    Saat melakukan perjalanan ke beberapa kota di luar kota asal atau ke negara lain selain mencoba makanan lokal, pernah ga kalian punya m...
  • Kenapa Pilih Tinggal 1 Tahun di Australia?
    Magical sunset dari Mrs. Macquaire Chair Percaya ga kalo saya bilang, Australia belum pernah masuk ke bucket list tempat yang mau sa...
  • [ Hotel Review ] Yats Colony - Yogyakarta
    Akhirnya setelah 2 tahun, saya kembali lagi berkunjung ke Yogyakarta atau kota yang biasa saya bilang sebagai kota sejuta gudeg. Kota...
  • [ Hotel Review ] Black Bird Hotel Bandung
    Being born and raised in Bandung (even if only for 7 years of my life), I’ve grown to call this city my home. But like many other people wh...

recent posts

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
  • ►  2016 (45)
    • ►  December (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (7)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (5)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (59)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (7)
    • ►  August (9)
    • ►  July (6)
    • ►  June (5)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ▼  2014 (36)
    • ►  December (9)
    • ▼  November (5)
      • Faces of Jakarta in Black and White
      • Sendirian di Taman Bermain? Siapa takut!
      • [ Hotel Review ] Sheraton Bandung Hotel & Towers
      • [ Hotel Review ] The Valley - Bandung
      • [Gak Jadi] Ngolong di Cu Chi Tunnel
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (59)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)
    • ►  September (7)
    • ►  August (6)
    • ►  July (8)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (17)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)

Search This Blog

Powered by Blogger.

Report Abuse

Popular Posts

  • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
    Bukan Meidi namanya kalo jalan-jalannya minggu lalu kemudian artikel review hotelnya terbit di minggu setelahnya, hihihih begitu juga untuk ...
  • Mengajukan Visa Turis Dubai (UAE) Via VFS
    Karena ada beberapa teman sempat menanyakan perihal pengajuan visa ke Uni Emirat Arab, terutama Dubai, akhirnya saya coba buat artikel ...

footer social

Followers

Blog Hits

Indonesian Travel Blog

  • .: adie DOES :.
    Sendirian di Uchisar Castle
    5 years ago
  • awanderlustdiary.com
    Penitipan Koper di Amsterdam Centraal Station
    5 years ago
  • Backpackology
    Cerita-Cerita Horor dari Tallinn Estonia
    6 years ago
  • Because Normal People Will Like Traveling
    Bloggers Gathering – Destination Europe 2014
    23 hours ago
  • Blog Terkini @ wisatakeren.com
    Blog: Road Trip Surabaya Bali Episode 2
    3 years ago
  • Catatan Perjalananku
    Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
    1 year ago
  • Chocky Sihombing
    Kalender dan Libur Nasional 2020
    5 years ago
  • D'Cat Queen
  • dananwahyu.com
    Hai Batam, Ramadan Sebentar Lagi Datang, Buka Puasa Dimana Ya
    4 months ago
  • Eat│Play│Repeat
    Bunc@Radius, Little India [CLOSED]
    11 years ago
  • helterskelter
    Home Credit: Solusi Kebutuhan Gadget bagi Content Creator (Plus Tips Editing Video)
    3 years ago
  • Jalan2Liburan
    Spring Trip to Tunisia, North Africa. Akhirnya Traveling ke Negara Baru Lagi!
    3 years ago
  • Jejak BOcahiLANG
    Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
    9 years ago
  • Jejak Kaki
    Hari Ke 17 : Brussel – Amsterdam (Amsterdam Canal Tour)
    6 years ago
  • Littlenomadid -Indonesian Travel Blogger
    Getting to Togean Islands and Travel Information
    8 years ago
  • Males Mandi
    Cara Mudah Menjadi Reseller Domain dan Raup Keuntungan
    10 months ago
  • Mari Melantjong!
    Kulineran Halal di Hong Kong: Chinese Food
    4 days ago
  • Mollyta Mochtar
    Keseruan di Genting SkyWorlds, Wahana Permainan Terpadu bagi Keluarga
    2 years ago
  • My Salad Days
    Reaching the Peak of Bali - Pura Ulun Danu Bratan
    10 years ago
  • My Time Capsule
    Myanmar: Chasing Sunrise In Bagan
    6 years ago
  • Noerazhka
    Jepara Marina Beach, Oase di Tepian Teluk Awur ..
    9 years ago
  • PAPER LINE
    Kilas Balik 2023 yang complicated
    6 months ago
  • Perjalanan Tak Berujung
    Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
    8 years ago
  • PLAY WITH ME
    Bunga Penutup Abad
    8 years ago
  • Sharon Travelogue
    Glamping di Richland Bali + Jalan-Jalan di Bedugul
    3 years ago
  • tesyasblog
    Liburan ke Busan: Haeundae Beach & Sky Capsule
    1 month ago
  • The TraveLearn
    Itinerary Liburan 3 Hari di Seminyak, Bali, dengan Skuter!
    14 hours ago
  • The Traveling Cows
    Itinerari 10 Hari Perjalanan ke Oman
    5 years ago
  • the-rubyslippers
    Kats in Korea
    11 years ago
  • Traveling Precils
    7 Tip Mengumpulkan Receh Untuk Resolusi Piknik
    8 years ago
  • TRIP TO TRIP
    Nyebur ke Sungai Nagatoro
    8 years ago
  • Usemayjourney
    Menikmati Perjalanan dan Usia yang Makin Bertambah
    7 years ago
  • Wonder Tripper
    Power Women in Travel: Interview with Deanna Ting
    8 years ago

Instagram Feed

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates