• Home
    • About Me
    • Indonesia
    • Asia
      • Dubai
      • HongKong
      • Japan
      • Macau
      • Malaysia
      • Singapore
      • Thailand
      • Vietnam
    • AUS NZ
      • Australia
      • New Zealand
    • Portfolio

Geret Koper

Ringan geret koper, Berat kasih porter

Kalo dipikir-pikir dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, rasanya saya sudah lebih dari 5 kali berkunjung ke daerah ini (cuma sedikit mengingatkan, ternyata tulisan ini sudah mengendap di draft blog kurang lebih 3 tahun, hihihihihi). Semuanya murni karena urusan pekerjaan di sini tapi meskipun harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit dari Sydney CBD dan kadang harus berurusan dengan teriknya matahari, saya selalu excited setiap kali berkunjung ke daerah ini. Pertama kali saya ke daerah Narrabeen justru bukan ke pantai, melainkan ke danaunya yang merupakan danau pertama di Sydney yang saya pernah kunjungi.

Where to Start



View this post on Instagram

Ngabuburit heula • Ngabuburit versi aku kali ini jalan-jalan ke arah Mona Vale naik bis tingkat warna kuning super ngejreng dan turun di Narrabeen lake ini. Udaranya adem dan tadi matahari sempat agak terik. Karena lagi jadi pemalas dan ga mau jalan kaki jauh, jadi cuma duduk-duduk di samping lake sambil ngeliatin bebek wara-wiri, bebeknya cuma buat dilihat aja yah, jangan digoreng apa lagi dibumbu balado. JANGANNNNNN!! KAN LAGI PUASA *tunggu pas buka aja* #ehgimana • Please ignore the caption, thank you #sydneysider #Sydney #lake #Narrabeen #Narrabeenlake #picturesque #landscape #travel #travelblogger #traveller #randomtrip #autumn #NSW #NorthernBeaches #ngabuburit #seeaustralia #australia #travelaustralia
A post shared by Meidiana Kusuma (@meidianakusuma) on May 25, 2018 at 11:53pm PDT
Garis pantai di Pantai Narrabeen terbilang cukup panjang dan menyambung ke Pantai Collaroy. Lokasi pengunjung yang paling ramai ke pantai ini adalah di sekitar jalan .... karena selain disediakan tenpat parkiran khusus, banyak juga cafe & restoran serta tempat penyewaan alat-alat renang dan selancar. Saya sendiri yang noatbenenya kurang suka berada di pantai yang ramai lebih memilih untuk masuk ke areal pantai ini melalui Wellington Street atau Ablemarle Street, selain ada bukit hijau di daerah ini juga ada beberapa tempat duduk santai yang sebenarnya milik rumah pribadi di sekitar situ yang langsung menghadap ke pantai, duhh enaknya. 

Di daerah Wellington street juga tidak terlalu jauh dari wisata air lain di daerah Narrabeen yaitu Danaunya. Di danau ini, wisata airnya juga tidak kalah menarik dari pantainya. Di sini pengunjung bisa bermain kayak/canoe hingga menyewa kapal untuk berkeliling danau. Serunya lagi, di sekitaran danau bisa kita jumpai banyak angsa dan burung-burung unik lain yang ikutan menikmati danau ini.





Where to Stay

Saya sendiri sih biasanya selalu day trip tiap kali berkunjung ke daerah ini, namun karena ada rencana untuk sekalian mengunjungi Palm beach yang jaraknya kurang lebih 30menit berkendara ke utara Narrabeen akhirnya memutuskan untuk menginap dulu di Narrabeen. Selain serviced villa dan hotel, di daerah ini juga banyak unit dan rumah yang disewakan melalui aplikasi penyewaan penginapan airbnb.com . Buat saya sendiri ini merupakan kali pertamanya mencoba menginap di salah satu properti yang disewakan melalui website airBnB. Karena selain dapat memilih tempat yang lebih strategis dan tidak terlalu ramai dari pusat wisatanya Narrabeen, tempat-tempat yang disewakan melalui situs ini biasanya dibuat atau didesain khusus secara unik oleh pemiliknya supaya orang-orang yang menginap memiliki pengalaman seru dari menginap di hotel.

Saat ini yang lebih serunya lagi ada bis tingkat baru berwarna kuning dengan kode B1 yang bisa mengantarkan kamu langsung ke daerah ini dari Wynyard Station bus stop. Biasanya kalo udah jenuh lihat gedung di CBD, Narrabeen selalu jadi tempat tujuan tamasya paling seru buat saya. 







View this post on Instagram

• That moment when you travel 1 hour only to meet the ducks and try coffee while sitting inside the tram • #beautifulspaces #goodlookingspace #Narrabeen #tramshed #Sydney #seeaustralia #coffee #tram #oldtram #sydneyeats #travel #travelphoto
A post shared by Meidiana Kusuma (@meidianakusuma) on Sep 20, 2018 at 2:54pm PDT



View this post on Instagram

• Let’s play a game, is this candid or not? Let me know your answer on the comment • #tramshed #tramshednarrabeen #goodlookingspace #tram #sydneyplace #sydney #narrabeen #northshore #travelling #travel #beautifulspaces #travelblogger
A post shared by Meidiana Kusuma (@meidianakusuma) on Sep 4, 2018 at 3:22pm PDT



View this post on Instagram

• On an attempt to make your friend interested on lifestyle, flatlay and foodie kind of shot • On frame : @ibelco • #flatlay #Narrabeen #Coffee #lifestartsaftercoffee #tramshed #Australia #lifestyle #potd #maungopiajamustijauhbenernaikbisnya
A post shared by Meidiana Kusuma (@meidianakusuma) on Aug 26, 2018 at 3:41pm PDT
Oh iya, tidak jauh dari tempat pemberhentian  bus di Narrabeen ada sebuah cafe unik yang bernama "The Tramshed Cafe Narrabeen" di mana kamu bisa menyantap makan siang atau minum kopi sambil duduk di dalam sebuah gerbong Tram tua. Dulunya, tempat ini merupakan depo tram di Sydney, iya Sydney pernah terkenal sebagai kota dengan jalur line terpanjang sayangnya saat ini semua jalur tram tersebut sudah tidak aktif.

Jadi saat semua #lockdown dan #stayathome ini selesai kalian mau ke mana?
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments

Untuk di negara-negara yang memiliki empat musim, musim semi alias spring ini biasanya ditandai dengan mekarnya bunga-bunga dan mulai menghijaunya taman-taman di sekitar kota. Jika Jepang terkenal dengan suasana pink dari cherry blossom atau sakuranya dan Belanda tampak cantik dengan warna-warni tulipnya sebagai tanda musim semi datang, di Sydney dan beberapa kota besar di Australia juga memiliki bunga cantik sebagai penanda berakhirnya musim dingin. 


  Jacaranda di First Fleet Park, Circular Quay

Awal musim semi di beberapa tempat di penjuru Sydney akan mulai dipercantik oleh tanaman yang memiliki bunga berwarna ungu ini, yang bernama Jacaranda. Sama seperti bunga sakura, Jacaranda juga hanya berbunga setahun sekali. Tahun 2016 lalu, saya dan beberapa teman sempat menjadi Jacaranda hunter. Kami sempat berburu beberapa kota kecil untuk mencari jalanan yang sepanjang jalannya dipenuhi dengan bunga ungu ini.

Di tengah kota Sydney, pohon Jacaranda ini juga selalu mempercantik town hall dan Circular quay. Daerah-daerah lain yang juga tidak kalah cantik dengan adanya jejeran pohon ungu ini diantaranya, Paddington, Enmore, Kogarah, Erskineville, Redfern dan masih banyak lagi.

Cuma jalan beberapa meter dari Erskineville Train station bisa ketemu ini

Duh, bunga yang rontoknya udah banyak, ati-ati ya kalo keinjek, licin soalnya

Lagi-lagi sama seperti musim bunga sakura di Jepang, di Sydney juga sering saya jumpai orang-orang yang piknik di bawah rindang dan cantiknya pohon Jacaranda. Salah satu yang mungkin bisa kalian temukan di Frys reserve, Kogarah dan First fleet park, Circular quay. Salah satu teman saya juga ada yang sempat bikin acara farewell party di taman tersebut.

Mau piknik di bawah pohon Jacaranda? Mampir ke Frys Reserve, Kogarah


Bunga ungu ini sudah mulai tampak menghiasi kota sekitar bulan September, tapi jika kamu ingin lebih mudah lagi bertemu bunga cantik ini, saya sarankan untuk berkunjung di sekitar awal bulan November. 

Selain 2 taman yang saya sebutkan di atas, tempat kece lainnya untuk melihat Jacaranda ini diantaranya sepanjang Ashmore street di Erskineville, Great Buckingham Street di Redfern dan di beberapa jalan kecil di sekitar Paddington.



Sydney Town Hall jadi tambah cantik saat Jacaranda berbunga

Saya pernah saya bahas di Sydney Travel Guide part 1 "When is the best time to visit Sydney? dan saya menjawab semua musim merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Sydney. Well, sekarang kalian jadi punya alasan berkunjung ke Sydney pada musim semi juga kan?

Share
Tweet
Pin
Share
35 comments


Perjalanan ke Singapura bulan Januari lalu sebenarnya boleh dibilang dadakan dan penuh ketidaksiapan (bahasa apa ini?). Tiket pesawatnya dibeli satu bulan sebelumnya dan jujur hingga h-1 sebelum berangkat saya masih belum punya list tempat yang mau dikunjungi selain ke S.E.A Aquarium gara-gara penasaran sama Pokemon Research Centernya. Lucky me, teman sewaktu kuliah yang kurang lebih udah 6 tahun tinggal di Singapura bisa nemenin muter-muter kota di akhir pekan. Akhirnya secara dadakan juga kita mutusin untuk mampir ke daerah Tiong Bahru.

Kanopi hijaunya dijadiin patokan ya

Ada indoor dan outdoor seating

Pas banget lagi ada menu special dalam rangka lunar new year

Jam 9 pagi udah duduk cantik di bus arah ke Tiong Bahru plaza menuju meeting point kami di halte bus sebrang plazanya. Rencananya, hari itu kami memang ingin jalan-jalan di sekitar Tiong Bahru mulai dari Books Actually, Woods in the books, Plain Vanilla, Tiong Bahru market lalu berakhir di Tiong Bahru bakery. Bakery shop ini buka dari pukul 8 pagi hingga 8 malam dan selalu ramai pengunjung, terutama di pagi hingga waktu makan siang. Selain roti dan kue, tempat ini juga menjual makanan cukup 'berat' seperti beberapa varian burger, sandwich, rice bowl dan fritters. 

 I can smell fresh baked pastry inside the store

 Kalo ke sini lagi, mau cobain eclairnya ah

  Kesukaan aku Pain Au Chocolat dan Almond Croissant

Sewaktu sampai di Tiong Bahru Bakery kami harus sedikit menunggu sampai giliran kami tiba, yess pagi-pagi pun pine upnya udah lumayan panjang. Wangi roti yang baru keluar panggangan membuat saya ga sabaran untuk buru-buru makan. Ketika nama kami dipanggil, seorang staff menunjuk ke meja tempat kami duduk dan kemudian kamipun mulai mengantri untuk memilih menu. Iyess, di sini dapat tempat duduk dulu baru pilih kue atau rotinya di konter. Deretan pastry dan kue yang di pajang variatif banget, mulai dari plain croissant, pain au chocolate, almond croissant, green tea croissant, cinnamon roll, scone, sandwich, burger hingga kue-kue cantik seperti tarlet dan eclairs.

Berhubung agak lapar, akhirnya kami berdua memesan 3 pastry yaitu raisin scone, raisin cinnamon roll dan almond croissant (this one is my favorite). Seperti biasa, saya meminta croissantnya dihangatkan di oven kembali, yes this is how I eat my croissant.  

Kalian juga bisa pesan minuman seperti kopi, teh dan jus di Tiong Bahru bakery atau jika ingin air mineral, bisa dengan mudah kalian ambil di meja condiment lengkap dengan selai dan butter untuk pastry dan rotinya.

Raisin sconenya tidka terlalu manis sehingga cocok jika ingin ditambahkan selai. Cinnamon rollnya juga perfectly baked, glazynya bikin makin cantik dan rasa manisnya pas. Sedangkan buat saya Almon Croissantnya Star of the day banget, untung saya sempat minta direheat dulu sebelum disajikan, so it became fluffy on the inside and crunchy on the outside, not to mention the generous amount of almond slices.

Overall, I really love the place and the food, perfect for breakfast and brunch. Saya yakin bakalan balik lagi ke sini karena Almond Croissantnya emang juara banget dan hingga artikel ini saya tulis masih aja kebayang-bayang (duh jadi kepingin).

Here's our table situation, raisin scone, raisin cinnamon roll and almond croissant

Aku jatuh cinta sama front page websitenya Tiong Bahru Bakery

Tiong Bahru Bakery
56 Eng Hoon Street, Tiong Bahru
Singapore
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments

G'day Mate 


Buat yang mau bepergian atau masih merencanakan pergi ke Australia, khususnya ke Sydney, berikut ini beberapa hal yang perlu kamu tahu sebelum kamu berkunjung. Selain lumayan buat nambah info, saya juga mau cerita beberapa hal yang sempat membuat saya culture shock di Sydney.


1. Mata Uang


Mata uang yang digunakan di sini adalah dollar Australia, yang sama juga dengan kebanyakan mata uang lain di sini juga ada uang kertas dan uang koin. Untuk nominal uang kertasnya dimulai dari 5 dollar, 10 dollar, 20 dollar, 50 dollar dan paling tingginya adalah 100 dollar. Uniknya justru di pengenalan uang koin, jenis uang koin di Australia ada dua macam, koin cent dan koin dollar. Lebih gampangnya tinggal lihat warna si koin tersebut, jika perak berarti koin cent dan jika emas berarti koin dollar.


Semakin besar diameter koin perak nominalnya semakin besar, hal ini justru berkebalikan dengan koin emas. Jadi 50 cent ukuran koinnya jauh lebih besar dari 5 cent, sedangkan koin 1 dollar koinnya lebih besar dari koin 2 dollar. Duh jadi ngeri yah nyimpen 2 dollar, koinnya hampir hanya sebesar koin 50 rupiah kita loh. Uang koin dollar dan cent Australia juga mempunyai beberapa edisi khusus yang dibuat untuk memperingati acara atau peringatan tertentu.



koin perak - koinan cent


koin emas - koinan dollar

Udah kayak perangko, suka ada koin edisi khususnya 

2. Naik kendaraan umum tinggal Tap pake Opal Card

kartu Opal ke 3 selama di Sydney, yg pertama ilang, yg kedua ketinggalan di kereta

Mulai tahun 2014 akhir, Sydney melakukan automasi untuk metode pembayaran transportasinya. Mulai dari bis, kereta, light rail hingga ferry dapat dibayar menggunakan satu kartu yang disebut Opal Card. Hal ini sebenarnya diadaptasi dari sistem serupa di Singapura, namun di sini Opal Card sementara hanya berlaku untuk transportasi yang saya sebutkan di atas tadi, kalo di Singapura Ezlink bisa juga digunakan untuk membayar taksi dan transaksi di minimarket.

Enaknya menggunakan Opal card, pembayaran transportasi jadi lebih mudah ketimbang beli tiket terpisah atau bayar langsung ke supir (saat ini tidak semua bis melayani pembayaran di tempat). Setiap harinya untuk orang dewasa pembayarn tarif transportasi akan dibatasi maksimal A$15, setelah itu akan gratis. Setiap hari minggu, tarifnya dibatasi maksimal A$2,5, no wonder kereta akan terlihat lebih padat di hari ini, dan buat para pelancong hari minggu bisa menjadi hari terbaik untuk mengambil trip jarak jauh (misalnya ke Newcastle atau Blue Mountain).



Sydney light rail - tahun ini banyak jalan yang ditutup karena ada penambahan rute light rail

Setiap Minggunya apabila kita sudah menggunakan Opal Card untuk 8 kali perjalanan (dengan jeda waktu perjalanan minimal 1 jam), trip ke 9 dan seterusnya akan gratis dan hitungan trip akan kembali di reset di hari senin.


3. Double Decker Train




Ini adalah salah satu hal norak pertama saya saat sampai di Sydney. "ihh keretanya tingkaatt, ihh..ih..." *untung ga ada yang denger yaa*. Jadi kalo dilihat kereta di Sydney seperti ada 3 tingkata terpisah, lower level, ground level (di sini ada bangku khusus untuk orang tua, ibu hamil, orang-orang yang berpergian dengan anak-anak atau penumpang dengan disabilitas) dan upper level. Beberapa bangku kereta di lower dan upper level dapat diubah posisi duduknya, mirip seperti kereta yang pernah saya naiki di Osaka.


4. Aman menyebrang di Zebra Cross

Waktu di Jakarta, meskipun menyebrang di zebra cross para pejalan kaki selalu deg-degan jika mau menyebrang dan malah seringnya selalu mengalah kepada penggendara kendaraan bermotor. Di lampu merah sekalipun, zebra cross kerap dipenuhi pengendara sepeda motor yang berhenti. 


Lalu gimana kalo di Sydney? menyebrang di Sydney lebih aman dan nyaman, terutama di zebra cross dengan rambu khusus. Pejalan kaki bisa langsung melenggangkan kaki dengan mantap untuk menyebrang, karena pengendara akan langsung berhenti begitu tahu ada pejalan yang akan menyebrang di zebra cross tersebut. Nah karena hampir seluruh hidup saya dilalu dengan deg-degan nyebrang di jalan, kebiasaan itu sering kebawa-bawa di sini. Saya suka lupa dan malahan nunggu mobil atau motornya lewat, padahal mereka emang otomatis berhenti. Ketika hal itu terjadi saya cuma bisa senyum-senyum sendiri dan baru ingat kalo ini di Sydney *tepok jidat*.


Saat akan menyebrang di perempatan atau pertigaan, pejalan kaki juga harus memperhatikan rambu lalu lintas. Buat para pejalan kaki yang nakal dan nekat nyebrang bisa kena denda A$200. Bahkan ada peraturan baru yang melarang menyebrang sambil sibuk main hp, bisa kena denda hingga A$300. *uuhhh sayaang bener kan duitnya mending buat makan sebulan*


5. Piknik di Taman



piknik ke taman yuk

Piknik di taman jadi salah satu wisata gratis seru di Sydney loh. Ga perlu takut dan malu buat ngegelar kain dan ngeluarin kotak makan sambil berteduh di bawah pohon. Di Sydney, saat jam break makan siangpun banyak eksekutif muda yang menyantap makan siangnya di taman kota terdekat. Taman-taman cantik yang paling enak buat piknik di antaranya Hyde Park dan Royal Botanical Garden, atau bisa juga ke Mrs. Macquaire's chair sambil nungguin matahari terbenam.

6. Burung-burung yang berkeliaran cakep-cakep



Pink Parrot at Snape Park, Maroubra


Pengunjung Darling Harbour

Dulu cuma tahu burung gereja aja yang sering wara-wiri di langit sekitaran rumah. Di Sydney, saya bisa ketemu burung camar, burung kakak tua putih, pink parrot hingga burung Ibis di sekitaran Darling Harbour atau di taman-taman kota. Duh berasa damai banget kaaan *lalu buru-buru pake payung takut kejatuhan "sesuatu" dari langit*.


7. Seat Belt alias sabuk pengaman


Buat yang biasa di Jakarta, seat belt atau sabuk pengaman sudah wajib digunakan untuk para pengemudi juga namun lebih sering kita lihatnya hanya pengemudi dan orang yang duduk di samping pengemudi aja kan yang menggunakan seat belt. Di Sydney, semua orang di dalam mobil harus menggunakan seat belt, orang yang duduk di kursi belakang sekalipun. Selain untuk memastikan keaman semua penumpang di dalam mobil, sepertinya ini juga jadi salah satu cara agar satu mobil tidak diisi berjubel atau melebihi kapasitas bangku mobil itu sendiri, eh gimana tuh yang mau mudik yaaa? kan suka rameann naik mobilnya

8. Ga perlu takut sama anjing (rata-rata anjing yang berkeliaran well trained)

Ini satu hal yang saya highlight banget, jujur saya ini sebelumnya takut pake banget sama anjing (jenis apapun itu). Mungkin karena anjing-anjing yang biasa saya temui sebelumnya agresif dan sering mengonggong. Di sini awalnya juga shock banget karena di taman dan di jalan bakalan sering banget ketemu anjing-anjing peliharaan, namun selama tinggal di Sydney phobia saya ini berangsur menghilang. Anjing-anjing di sini well trained, ramah, dan lucu. Di Sydney ada peraturan yang mengaruskan pemilik anjing melatih anjingnya agar jinak dan tidak sembarangan menggongong ke orang lain loh. Bahkan jika tiba-tiba anjingnya mengigit pejalan kaki, pemilik anjing bisa dituntut di pengadilan. 


9. Mudah mencari makanan Asia


Percaya atau tidak, di Sydney kita akan lebih mudah mencari makanan asia seperti Japanese, Chinese, Thai, Korean, Lebanese, Indian dan Malaysian food ketimbang makanan lokalnya. Di tengah kota sekalipun malah dipenuhi oleh makanan asia ketimbang makanan lokalnya. Kalo saya sih bahagia banget, karena dengan begitu saya tidak pernah kesulitan mencari menu nasi. (anak Indonesia banget, kalo belum ketemu nasi berarti belum makan)

10. Street Performancenya keren-keren

Ngamen sambil jualan CD music karya mereka 

Awalnya sempat bingung, ada kerumunan apa di tengah outdoor area antara Pitt street mall dan Westfield. Ketika didekati, ternyata orang-orang mengerumuni street performance yang lagi asyik memainkan lagu. "eh ada pengamen juga yah di Sydney?" pikir saya saat itu. Ternyata bukan hanya sekedar "mengamen", semua street performance yang ada di Sydney harus memiliki izin khusus untuk melakukan aksinya. Ada biaya tahunan yang harus mereka keluar untuk iuran izin yang menurut info teman saya untuk zona tempat mereka beraksinyapun sudah ditentukan. Tidak hanya pemusik saja, namun ada juga pelukis, pesulap, hingga orang yang akting menjadi patung (duh jadi inget di Kota Tua, Jakarta yah). Gimana yang ga punya izin? jika ketahuan oleh ranger, street performance tersebut bisa kena denda.

Pelukis ini bagi-bagi hasil karya secara gratis

Info Penting lain :

Bahasa yang digunakan - English
Time Zone - GMT +10, saat daylight saving time GMT +11
Country Code - +61
Electrical Socket - Type I
Water tap - Drinkable

Baca juga postingan seru lainnya seputar culture shock di Australia:

Efi Yanuar - Menjadi Ratu di Negeri Orang
Hilal -  "Iiihhh.. Tempat Pipisnya kok gitu sih??" Gegar Budaya (Culture Shock) Di Australia
Hendra - Kerja di Australia itu... (Balada WHV di Australia part 2)

Share
Tweet
Pin
Share
23 comments

I found a place where you can eat your breakfast, lunch or dinner by yourself, with a friend or even with family which not only serve great food but also have an art space with greenish view on the back and really close to playground. It's one a kind restaurant, right? This restaurant located in Willoughby, Northern Sydney called Incinerator.



we sat on outdoor area (it seems like for take away area LOL) 

Incinerator? really? at first I was confused why they named it after this waste material burning machine. Well, it used to be a place for incinerator back then in 1930's which transformed into a nice cafe which located beside the Bicentennial Reserve now. It has indoor and outdoor seating, and you might want to take the outdoor seating when it has nice weather in Sydney, because I think when it crowded their indoor seating will become too noisy. 

As me and my friend came during lunch service, we ordered Southern Fried Chicken burger and Wood roasted fish for our meal plus Mocha coffee and Pineapple, apple, lemon and mint cold pressed juice for our drinks. 

Wood roasted fish

 Southern fried chicken burger

Pineapple, Apple, Lemon and mint cold pressed juice

Mocha Coffee

My wood roasted seasonal fish served with eggplant salad and lemon. I got King Trout for my lunch (this menu served seasonal fish, you might want ask staff for what kind of fish they have that day, when I heard it was King Trout I nodded my head quickly), it cooked really good and seasoned well. The skin was so crispy and the fish fillet was so juicy. As I do not really a fans of eggplant, so I might say this eggplant salad was okay and I can't believe I can eat half of it, my mom should be proud, lol. My friend who is a big fans of eggplant said it was nice and she helped me to finish the salad, big thanks to her.

My friend's Southern fried chicken burger served with savoy cabbage, parsley slaw, hot sauce and potato wedges. I tried this burger a bite too, I like it when burger buns toasted. Its karage chicken was juicy, slaw and cabbage were fresh.

The Incinerator serves coffee from The Grounds Roaster which is known by its great coffee. I reaaaallly like my cold pressed juice, I did not expect my drink would be sooo and refreshing, but it was, REALLY. Well, my drink was quite expensive but it was really worth it especially on the hot day.

We still have another mission to try their cakes and pastries, so we decided to order carrot cake and mocha cinnamon roll as our desserts. These two cakes were incredibly GOOD. Even my friend said it tasted like home baked by her parents and remind her for good childhood memories. I'm not the one who grown up with cinnamon roll and carrot cake, but I can say this Mocha cinnamon roll was really tasty.


 Mocha Scroll

Carrot Cake

Overall, I really have a great experience during my lunch in this restaurant. They served really nice food, I really satisfied with my super yummy roasted King Trout and my super fresh cold pressed juice (I really recommend you to order this drink, it was so refreshing). Finally I have to thank its carrot cake to close my delightful lunch. 
  
The Incinerator
2 Small Street, Willoughby, New South Wales
ph 02 8188 2220

Opening hours:
Open daily from 7am - 4pm
Breakfast 7am - 11.30am
Lunch 12pm - 2.30pm
Dinner 5pm (fri & sat only)

The Incinerator Cafe Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Older Posts

Pages

  • Home
  • About Me
  • Portfolio

HELLO

HELLO

Popular Posts

  • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
    Bukan Meidi namanya kalo jalan-jalannya minggu lalu kemudian artikel review hotelnya terbit di minggu setelahnya, hihihih begitu juga untuk ...
  • Mengajukan Visa Turis Dubai (UAE) Via VFS
    Karena ada beberapa teman sempat menanyakan perihal pengajuan visa ke Uni Emirat Arab, terutama Dubai, akhirnya saya coba buat artikel ...
  • Kura-Kura Bus: A New Way to Travel in Bali
    My Turtle Bus - Kura-Kura Bus Two weeks ago, Sharon and I were travelling to Bali for around a week. Since we can't drive motorc...
  • The Choc Pot, Sydney CBD
    Here we go again for another restaurant and cafe adventure in heart of Sydney. I can do cafe hopping most of the time back then in Jakarta ...
  • Pengalaman Berlibur ke Blue Mountain, Australia
    Salah satu destinasi atau objek wisata terkenal di Sydney yang tidak boleh terlewatkan, selain Opera House dan Pantai Bondi adalah Blu...
  • Narrabeen - Pantai di Daerah Utara yang Berdekatan Dengan Danau
    Kalo dipikir-pikir dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, rasanya saya sudah lebih dari 5 kali berkunjung ke daerah ini (cuma sedikit mengi...
  • [STAY AT HOME] - Beberapa Cara Agar Website Kamu Diterima Adsense
    Dimulai dari hari ini, saya berencana untuk aktif lagi menulis di blog dan salah satunya akan banyak berbagi info tentang banyak hal di #st...
  • [ Hostel Review ] 5 Footway.inn Bugis Project - Singapore
    5footway.inn Project Bugis Beberapa kali berkunjung ke negara tetangga, Singapura, saya selalu menginap di hostel, bukannya anti Hotel...
  • [ Hotel Review ] Oliver's Hostelry - Ciumbuleuit, Bandung
    Pernah ga mampir ke sebuah kota hanya gara-gara penasaran sama penginapan yang baru soft opening? I just did. Beberapa teman malah ...
  • [ Hotel Review ] Black Bird Hotel Bandung
    Being born and raised in Bandung (even if only for 7 years of my life), I’ve grown to call this city my home. But like many other people wh...

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2021 (1)
    • ▼  May (1)
      • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
  • ►  2020 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
  • ►  2016 (45)
    • ►  December (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (7)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (5)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (59)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (7)
    • ►  August (9)
    • ►  July (6)
    • ►  June (5)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (59)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)
    • ►  September (7)
    • ►  August (6)
    • ►  July (8)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (17)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)

Search This Blog

Powered by Blogger.

Report Abuse

Popular Posts

  • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
    Bukan Meidi namanya kalo jalan-jalannya minggu lalu kemudian artikel review hotelnya terbit di minggu setelahnya, hihihih begitu juga untuk ...
  • Mengajukan Visa Turis Dubai (UAE) Via VFS
    Karena ada beberapa teman sempat menanyakan perihal pengajuan visa ke Uni Emirat Arab, terutama Dubai, akhirnya saya coba buat artikel ...

footer social

Followers

Blog Hits

Indonesian Travel Blog

  • .: adie DOES :.
    Sendirian di Uchisar Castle
    5 years ago
  • awanderlustdiary.com
    Penitipan Koper di Amsterdam Centraal Station
    5 years ago
  • Backpackology
    Cerita-Cerita Horor dari Tallinn Estonia
    6 years ago
  • Because Normal People Will Like Traveling
    Discovering Kimono : Pengenalan Budaya Jepang Melalui Pakaian Tradisional
    2 weeks ago
  • Blog Terkini @ wisatakeren.com
    Blog: Road Trip Surabaya Bali Episode 2
    3 years ago
  • Catatan Perjalananku
    Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
    2 years ago
  • Chocky Sihombing
    Kalender dan Libur Nasional 2020
    5 years ago
  • D'Cat Queen
  • dananwahyu.com
    [VLOG] Perpustakaan Fasilitas Terlengkap Sejengkal Saja dari Batam Library@harbourfront
    1 month ago
  • Eat│Play│Repeat
    Bunc@Radius, Little India [CLOSED]
    11 years ago
  • helterskelter
    Home Credit: Solusi Kebutuhan Gadget bagi Content Creator (Plus Tips Editing Video)
    3 years ago
  • Jalan2Liburan
    Spring Trip to Tunisia, North Africa. Akhirnya Traveling ke Negara Baru Lagi!
    3 years ago
  • Jejak BOcahiLANG
    Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
    9 years ago
  • Jejak Kaki
    Hari Ke 17 : Brussel – Amsterdam (Amsterdam Canal Tour)
    6 years ago
  • Littlenomadid -Indonesian Travel Blogger
    Getting to Togean Islands and Travel Information
    8 years ago
  • Males Mandi
    Review Dewpre Deep Sea Probiotics Serum: Serum dengan Kandungan dari Dasar Air Laut untuk Melembabkan dan Memperbaiki Skin Barrier
    3 weeks ago
  • Mari Melantjong!
    Ketakutan Guru Isa dan Harga Mahal Revolusi
    1 month ago
  • Mollyta Mochtar
    Keseruan di Genting SkyWorlds, Wahana Permainan Terpadu bagi Keluarga
    2 years ago
  • My Salad Days
    Reaching the Peak of Bali - Pura Ulun Danu Bratan
    10 years ago
  • My Time Capsule
    Myanmar: Chasing Sunrise In Bagan
    6 years ago
  • Noerazhka
    Jepara Marina Beach, Oase di Tepian Teluk Awur ..
    9 years ago
  • PAPER LINE
    Kilas Balik 2023 yang complicated
    9 months ago
  • Perjalanan Tak Berujung
    Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
    8 years ago
  • PLAY WITH ME
    Bunga Penutup Abad
    9 years ago
  • Sharon Travelogue
    Glamping di Richland Bali + Jalan-Jalan di Bedugul
    3 years ago
  • tesyasblog
    Liburan ke Busan: Haeundae Beach & Sky Capsule
    3 months ago
  • The TraveLearn
    Cara Mudah Download Video TikTok Tanpa Watermark dengan SSSTik
    4 days ago
  • The Traveling Cows
    Itinerari 10 Hari Perjalanan ke Oman
    5 years ago
  • the-rubyslippers
    Kats in Korea
    12 years ago
  • Traveling Precils
    7 Tip Mengumpulkan Receh Untuk Resolusi Piknik
    8 years ago
  • TRIP TO TRIP
    Nyebur ke Sungai Nagatoro
    8 years ago
  • Usemayjourney
    Menikmati Perjalanan dan Usia yang Makin Bertambah
    7 years ago
  • Wonder Tripper
    Power Women in Travel: Interview with Deanna Ting
    8 years ago

Instagram Feed

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates