'Cruise' to Mekong River
Sungai Mekong ? Yes, nama sungai tersebut sudah pernah saya dengar sebelumnya di pelajaran Geografi SMP - SMU dan akhirnya di tahun ini saya berhasil mengunjungi sungai tersebut. Berawal dari kenekatan untuk ikutan lokal tur yang ditawarkan hotel, padahal saya baru sampai di hotel malam harinya dan nekat meminta untuk didaftarkan tur pagi harinya sekitar jam 6 dan tur tersebut sudah akan mulai sekita pukul 8 pagi. Lucky me, masih ada tempat untuk kami (saya dan dua orang teman). Tur yang kami pilih adalah Mekong Dellta (My Tho - Ben Tre) dengan merogoh kocek US$10. Perjalanan dimulai sekitar pukul delapan dan bis yang membawa kami menuju sungai Mekong penuh dengan turis mancanegara. Saya bertemu turis dari Malaysia, Korea, Inggris, Jerman dan masih banyak lagi. Tidak sedikit dari merekan yang berpergian seorang diri.
Dalam waktu kurang lebih 1 jam 45 menit, kami tiba di dermaga untuk melanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor menuju Pulau Unicorn. Begitu perahu bergerak meninggalkan dermaga, saya yang memilih duduk di sisi pinggir sebelah kiri langsung mencari pemandangan bagus dan suasana sekitar yang menarik untuk diabadikan.
I found this boat during the trip to Unicorn Island
Boats near the pier
Begitu sampai di Pulau Unicorn, kami diajak ke sebuah tempat untuk mencicipi teh dan beberapa cemilan kecil. Teh tersebut tidak menggunakan gula, melainkan madu. Yang spesial dari madu ini adalah lebahnya. Ternyata si lebah yang menghasilkan madu tersebut sehari-harinya menghisap sari bunga dari pohon kelengkeng (yup disekitaran tempat tersebut memang banyak pohon lengkeng). Selain teh kami juga di siapkan buah kumquat, sejenis jeruk namun lebih kecil dan rasanya asam manis dan untuk cemilannya, kami disediakan keripik pisang, manisan jahe, dan kue kacang mirip tingting.
Nice snacks with Nice Tea
Kami melanjutkan perjalanan menyusuri sungai sempit dengan menggunakan perahu sampan kecil dengan 2 orang pendayung di depan dan di belakang serta 4 orang penumpang di tengah berjajar kebelakang. Kami pun harus duduk benar-benar di tengah dan ikut membantu menyeimbangkan kapal agar tidak miring. Sejujurnya ini adalah aktifitas yang lebih menakutkan daripada naik roller coaster buat saya *saya kan ga bisa berenang*, takut perahunya kebalik, tapi ternyata seru loh.
in the middle of 'river cruise'
Di ujung perjalanan menyusuri sungai ini, perahu yang sebelumnya membawa kami ke Pulau Unicorn sudah menunggu. Perjalanan dilanjutkan menuju tempat pembuatan permen kelapa. Semua langkah-langkah pembuatan permen tersebut dijelaskan dengan baik dan herannya bukan dari pegawai setempat tapi dari Pemandu Tur kami sendiri loh. Saya membeli beberapa permen kepala untuk dijadikan oleh-oleh orang rumah dan teman-teman di kantor, yang ternyata meskipun cuma 6 bungkus tapi beraaaattt.
Dan aktifitas selanjutnya yang paling menyenangkan, kami dibawa menuju tempat makan siang. Jadi kalo dihitung-hitung biaya US$10 itu sebenernya sebanding, karena makan siang ini sudah termasuk *senyum lebar*, yihaaaa akhirnya saya menyicipi makanan Vietnam pertama saya. Vietnam Spring roll ini sudah pernah saya bahas di postingan sebelumnya.
Spring Roll
Perjalanan saya belum selesai, selepas perut kenyang, istirahat cukup, jalan-jalan disekitar restoran dan foto-foto, Kami kembali lagi ke perahu dan melanjutkan tur ke kebun buah. Begitu sampai, kami disambut penduduk lokal dengan ramah dan buaaahhh warna warni yang sudah tersusun rapi di meja ditemani teh.
Potongan buah naga, mangga, nanas, nangka dan pisang mungkin bukan hal yang aneh yah buat saya yang tinggal di Indonesia dengan iklim tropis sama seperti yang di miliki Vietnam. Lucunya orang lokal disana begitu antusias memberitahu kami buah-buah tersebut padahal di dalam hati 'yaah di rumah juga sering makan yang kayak gini', namun sepertinya untuk beberapa turis yang berasal dari eropa atau amerika, buah-buah tropis seperti nangka, nanas dan buah naga masih jarang mereka jumpai. *yes I can see it on their faces*
Potongan buah naga, mangga, nanas, nangka dan pisang mungkin bukan hal yang aneh yah buat saya yang tinggal di Indonesia dengan iklim tropis sama seperti yang di miliki Vietnam. Lucunya orang lokal disana begitu antusias memberitahu kami buah-buah tersebut padahal di dalam hati 'yaah di rumah juga sering makan yang kayak gini', namun sepertinya untuk beberapa turis yang berasal dari eropa atau amerika, buah-buah tropis seperti nangka, nanas dan buah naga masih jarang mereka jumpai. *yes I can see it on their faces*
Fruits time
5 piring buah-buahan seperti yang tampak pada gambar di atas disediakan untuk 4 orang. And guess what? hanya di meja kami saja yang seluruh buah nya ludes di makan, bahkan kami masih melirik kanan kiri untuk nambah buah dan minuman hahahahahahah.
Akhirnya one day full trip to Mekong Delta harus berakhir, puas jalan-jalan seharian, puas foto-foto, perut kenyang, tambah banyak teman :). Saya senang sekali bisa bertemu Oma Korea cantik yang usianya sudah 50-an tapi jalan-jalan ke Vietnam sebagai Solo-traveler dan tahu kah kalian, hari itu adalah hari terakhir perjalanannya setelah menghabiskan 3 bulan penuh mengitari Asia tenggara. Katanya jika suatu hari kami berkunjung ke Korea, beliau menawarkan diri untuk menjadi host dan guide. Yess maamii wait for us *aminnn*
4 comments
Please add a 'Google Translate Button' so that folks, who know only english, like me could read about your adventures as well :-)
ReplyDeleteHi ,thank you for stopping by to my blog. well I usually use English and Indonesia language in each post and I haven't translate this entry to English :D , my fault hehehehe
DeleteNumpang ubek-ubek blognua yak, mau cari referensi buat ke HCMC bulan depan
ReplyDeletemonggo Winnn, btw atau chat aku aja kalo ada yg mau ditanya-tanya
DeleteThank you for leaving a comment :)