Lost in District 1 - Ho Chi Minh City
"Eh tadi taruh petanya dimana yah?" Ini udah ketiga kalinya saya bongkar lagi backpack untuk memastikan peta yang dari tadi saya bawa tidak hilang. Dan setalah itu, saya baru sadar kalau saya benar-benar kehilangan si peta :(. "Distrik 1 ngga besar kan yah? santai lah" saya coba menenangkan diri sambil berharap, yaa berharap tidak hilang di Ho Chi Minh City.
Pagi itu saya merasa kurang sehat, jadinya saya putuskan untuk membatalkan ikut city tour barengan teman-teman. Akhirnya demam yang dari subuh saya alami sembuh setelah tidur selama 2 jam :). Ahhhh menyenangkan tetap bisa jalan-jalan, eh tapi kan yang lain udah pergi duluan. Saya coba bongkar-bongkar laci dan menemukan fotokopian peta Ho Chi Minh yang diberikan staff hotel ke kami setibanya kami disini. What I'm gonna do now? yapp, TRAVEL ALONE in Ho Chi Minh City.
Begitu berangkat, saya mencoba mengingat peta yang saya bawa tadi. Prinsipnya gini, saya tidak tahu jalan, saya sendirian, tapi karena disini katanya rawan berarti saya harus bertingkah sewajar mungkin seperti mengenali dengan baik daerah di sekitar sini sehingga tidak membuat orang 'ngeh' kalo saya sebenarnya muter-muter kota sendirian, eh iya satu hal lagi, saya perempuan (lah emang iya kan).
Handphone selalu saya taruh disaku celana, padahal kalo ngga ada wifi tidak bisa dipakai, tapi untuk berjaga-jaga aja. Demi tidak bulak-balik buka peta saya menulis list nama jalan yang harus saya lewati dari daerah hotel ke tujuan pertama saya, yaitu Reunification Palace/ Independence Palace.
Sebenarnya fotokopian yang saya bawa tidak begitu mirip dengan screenshot ini tapi lumayan untuk menggambarkan perjalanan saya siang itu.
Handphone selalu saya taruh disaku celana, padahal kalo ngga ada wifi tidak bisa dipakai, tapi untuk berjaga-jaga aja. Demi tidak bulak-balik buka peta saya menulis list nama jalan yang harus saya lewati dari daerah hotel ke tujuan pertama saya, yaitu Reunification Palace/ Independence Palace.
Sebenarnya fotokopian yang saya bawa tidak begitu mirip dengan screenshot ini tapi lumayan untuk menggambarkan perjalanan saya siang itu.
courtesy http://www.dreamvietnamtravel.com
Jadi rute saya siang itu ==> Bui Vien Street street - Nguyen Thai Hoc Street - Le Thi Hong Gam - Turn right after Art Museum - Nguyen Thai Binh Street - Nam Ky Khoi Nghia Street
Eh iya, pasti bingung juga yah kenapa saya tidak belok saja ke arah Benh Tanh Market? ini saya lalukan untuk melihat daerah baru yang belum pernah saya lewati.
Wihiii, tujuan pertama saya dapat ditemukan dengan mudah, dan benar saja disepanjang jalan menuju Reunification Palace banyak yang menyapa menanyakan apakah saya tersesat, atau saya pergi sendirian. Kira-kira kalo diterjemahkan ke bahasa Indonesia mungkin seperti ini "Neng, Sendirian?" atau "Mau kemana neng? mau diantar?" ya gitu lah kira-kira, hehheheheheh. Tapi dengan santai selalu saya jawab,"mau pergi ke deket sini kok" atau "Tidak terima kasih, sudah biasa jalan disekitar sini" nah udah terlihat sotoy kan ? hahahah
Seampainya di Reunification Palace, saya membeli tiket dan iseng-iseng gabung tur turis asing sana sini, tidak mendaftar menggunakan guide dari museum hanya iseng berdiri disekitar germbolan turis, dari yang pake bahasa Jepang, menclok ke bahasa Inggris, sampe ke kelompok tur dengan bahasa Korea.
Semua terlihat baik-baik saja sampai akhirnya saya memutuskan untuk istirahat sejenak di lantai paling atas museum, sambil ditemani alunan piano dan air mineral yang saya bawa dari hotel, saya mulai kelimpungan mencari peta untuk mencatat kembali jalanan yang harus saya lewati untuk menuju Saigon Post Office dan Notre Dame Cathedral.
"Lah gimana ini?" gumam saya dalam hati. Kemudian saya berpikir, jangankan di Vietnam, di Bekasi - Jakarta aja saya sering nyasar kok, jadi seharusnya ga usah takut lah yah. Yang saya lakukan hanya tinggal improvisasi aja disepanjang jalan sambil celingak-celinguk mencari tanda jalan yang mengarah ke tempat tersebut.
Seampainya di Reunification Palace, saya membeli tiket dan iseng-iseng gabung tur turis asing sana sini, tidak mendaftar menggunakan guide dari museum hanya iseng berdiri disekitar germbolan turis, dari yang pake bahasa Jepang, menclok ke bahasa Inggris, sampe ke kelompok tur dengan bahasa Korea.
Semua terlihat baik-baik saja sampai akhirnya saya memutuskan untuk istirahat sejenak di lantai paling atas museum, sambil ditemani alunan piano dan air mineral yang saya bawa dari hotel, saya mulai kelimpungan mencari peta untuk mencatat kembali jalanan yang harus saya lewati untuk menuju Saigon Post Office dan Notre Dame Cathedral.
"Lah gimana ini?" gumam saya dalam hati. Kemudian saya berpikir, jangankan di Vietnam, di Bekasi - Jakarta aja saya sering nyasar kok, jadi seharusnya ga usah takut lah yah. Yang saya lakukan hanya tinggal improvisasi aja disepanjang jalan sambil celingak-celinguk mencari tanda jalan yang mengarah ke tempat tersebut.
Seharusnya sedari awal saya memperhatikan obejk-objek wisata pada peta, sehingga apabila hal seperti ini terjadi, setidaknya saya ngeh seberapa jauh jarak dari satu objek ke objek yang lain.
Kalau saja saat itu saya masih memegang peta, saya hanya tinggal melewati taman kota dan langsung bertemu 2 bangunan yang menjadi tujuan saya selanjutnya, tapi berhubung saya benar-benar tidak ingat lokasi, jadi inilah yang terjadi
Map expectation
what really happened
courtesy vietnamtravels.vn
Saya berjalan lebih jauh dari yang seharusnya dan menuju arah yang berlawanan pula dengan Post Office dan Notre Dame. Mungkin ada yang bingung, "Kenapa ga nanya jalan sih?" nah ini dia kebiasaan saya, saya ngga suka kalau terlihat saya ini tersasar, seperti yang saya jelaskan sebelumnya saya bertingkah seolah-olah saya mengerti daerah tersebut. Jadi memang resiko ini yang pasti saya temui.
Lalu bagaimana saya kembali ke rute yang benar? Sebenarnya jarak Reunification Palace - Saigon Post Office dan Notre Dame hanya sekitar 400 meter saja. Tapi saya berjalan ke arah lain hingga 1,1 km sampai bertemu supermarket lokal Co.Op Mart, mungkin di Indonesia setara dengan Hari-Hari, Tip Top atau Super Indo. Sebenarnya dari 400 meter pertama saya sadar sudah berjalan terlalu jauh, lalu kenapa diterusin jalan sampe 1,1 km sih? Keseringan nonton Dora the Explorer sih kayaknya yah, begitu ketemu tempat baru yang ada dipikiran saya hanya "Di depan sini ada apa lagi yah?" begitu terus, jadi deh 1,1 km jalan kakinya, heheheheh.
Di 450 M pertama saya bertemu gerai Gloria Jean's Coffee dan Bread Talk, bisa saja saya mampir basa-basi beli kopi dan minta password wifi untuk cek map kemudian kembali ke jalan yang benar. Tapi pernah pernik nama tempat disepanjang jalan membuat saya semakin penasaran untuk terus menyusurinya.
Saya baru membuka peta dari google map di Lotteria yang terletak di perempatan Jalan Vo Thi Sau yang ternyata sudah masuk Distrik 3 Ho Chi Minh City atau berjarak sekitar 1,3 km dari Reunification Palace. Mampir Lotteria untuk makan siang plus memanfaatkan wifi gratisnya. Otomatis saya cekikian sendiri begitu sadar segitu dekatnya jarak Reunification Palace - Notre Dame.
Yang menyenangkan dari nyasarnya saya kali ini adalah menemukan beberapa tempat yang memang sedari awal memang tidak pernah masuk ke itinerary saya, seperti mampir ke Co.Op Mart untuk beli oleh-oleh Pho Instan dan keripik buah, Marie Curie School, Bread talk dan Gloria Jean's, dan Makan siang di Lotteria. Oh iya, karena saya juga tidak mau tampil mencolok, saya tidak mengeluarkan kamera disepanjang jalan tadi. Bahkan dengan tampil secuek mungkin aja, masih banyak yang nanya-nanya saya mau kemana, nawarin rickshaw tanpa lelah sampe ada orang juga yang ngikutin dari belakang. Saya sendiri memutuskan mampir ke Co.Op Mart awalnya karena sadar ada orang yang tiba-tiba ngikutin saya. Padahal saya ga keliatan nyasar kok (nih muka kan udah membaur sama penduduk lokal, eh mukanya lebih mirip org Thailand-Malaysia deng, dari pada orang Vietnam =,=), celingukan aja engga. Untunglah begitu masuk ke Co.Op Mart sih cowo ini sudah tidak tampak lagi *amaaaannnnnnn*.
Akhirnya selesai makan siang, saya kembali jalan melewati rute yang sama namun melewati pedestrian yang di sebrang jalan karena takut si orang yang tadi ngikutin saya balik lagi. Akhirnya saya kembali ke jalan yang benar dan berhasil menemukan kedua tempat tersebut.
I had to walk around 2,6 km to reach it
Big Clock in front of the post office
4 comments
pengalaman yg seru setelah tau kalo nyasar hehe. Taun depan rencana ke sana nih mb, perempuan sendiri pula, jadi parno dan harap-harap cemas gitu. Kalau rawan gitu, haduuh, *bingung :D
ReplyDeletetenang aja kak :)
Deletega seseram yang dipikirkan kok, tapi emang sih, sewaktu sampe hotel aku dikasih wejangan ini itu sama receptionist hotelnya, misalnya camera jangan diselempangin di bahu, lebih aman dikalungin, trus tas di taruh didepan, tapi alhamdulillah ga ada apa-apa. Sama kalo jalan kaki pas malam hari sebisa mungkin di jalanan yang ramai yah kak. Jalanan di daerah Pham Ngu Lao street sepanjang malam ramai sih
iya nih, pernah baca di blog yg lain, dia cerita jalan sendiri di jalanan yg agak sepi pas malem2 gitu, dan dibuntuti orang.
ReplyDeleteiyaah ati-ati aja pokoknya, saya sendiri sih selama disana termasuk sering keluar di malam hari kok, dan alhamdulillah belum pernah lihat orang yang kena jambret atau copet juga,
DeleteHave fun yah :) jangan lupa cerita-cerita pengalamannya di blog kamu yaah
Thank you for leaving a comment :)