• Home
    • About Me
    • Indonesia
    • Asia
      • Dubai
      • HongKong
      • Japan
      • Macau
      • Malaysia
      • Singapore
      • Thailand
      • Vietnam
    • AUS NZ
      • Australia
      • New Zealand
    • Portfolio

Geret Koper

Ringan geret koper, Berat kasih porter


Akhirnya setelah 2 tahun, saya kembali lagi berkunjung ke Yogyakarta atau kota yang biasa saya bilang sebagai kota sejuta gudeg. Kota ini selalu memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan, lokal maupun mancanegara. Beruntung di bulan ini ada beberapa libur long weekend, lumayan kan bisa liburan tanpa harus menghabiskan cuti, tapi konsekuensinya tempat liburan jadi ramah dan harga tiket pesawat agak kurang bersahabat sih.

Hampir di setiap kunjungan saya ke Jogja, saya menginap di daerah Soswrowijayan atau Prawirotaman. Kali ini, berbekal informasi dari teman blogger saya mengetahui ada hotel yang menarik berada di jalan Patangpuluhan daerah Wirobrajan, Jogjakarta. Lokasinya tidak terlalu jauh dari kawasan Keraton Jogja, bernama Yats Colony. Akhirnya nginep juga di hotel yang instagramable di Yogya *happpyyy*. 


Yats ini sendiri ternyata merupakan kebalikan dari STAY kalimat bahasa inggris yang berarti tinggal. Yang menarik, ada 5 tipe kamar di Boutique hotel ini yang masing-masing bernama HA, NA, CA, RA, KA. Hancaraka adalah sebutan untuk aksara serumpun di daerah Jawa. Kali ini kamar yang akan saya review adalah kamar dengan tipe RA.

RA room yang saya tempati berada di lantai dua dengan pemandangan ke kolam renang. Ukuran kamarnya 22 meter persegi dan tipe kasurnya sendiri ada yang 2 single beds dan 1 king size bed. Kamar di desain dengan dominasi warna putih yang membuat kamar tampak lebih clean dan stylish. Yang unik, beberapa barang di kamar terdapat label yang memiliki dua bahasa yaitu Jawa dan Bahasa Inggris. 

Beberapa artpiece yang terdapat di tiap kamar merupakan karya lokal loh, misalnya seperti centerpiece kayu dengan ilustrasi unik di dinding atas tempat tidur adalah karya Aditya Pratama (ilustrator Indonesia yang pernah terlibat proyek Berrybenka packaging dan ilustrator untuk buku Flavours of Bali) dan tempat anyaman putih untuk menyimpan toiletries yang didesian oleh Ayang Cempaka, ilustrator Indonesia yang saat ini tinggal di Dubai dan terkenal dengan goresan cat airnya yang cantik.

my RA twin beds room




Room signnya juga unik

Selain tipe kamar yang saya inapi ini, ada juga HA room dengan luas 36 meter persegi yang ternyata berbentuk kamar loft alias dua lantai di mana tempat tidur berada di lantai atas. NA room dengan luas yang juga 36 meter persegi dan dengan dua akses masuk, bisa melalui pintu utama kamar atau melalui area kolam renang. CA & KA room dengan luas 22 meter persegi sama seperti yang saya inapi yang berbeda, CA memiliki akses langsung ke kolam renang sedangkan KA terletak agak jauh dari area kolam renang. 

pool view dari jendela kamar



 Pool view di malam hari

Untuk ukuran kamar yang lebih luas dengan tipe kamar yang lebih unik, saya sarankan untuk memilih HA room. Sedangkan untuk yang datang bersama keluarga dengan anak-anak yang masih kecil saya sarankan untuk memiliki tipe NA room karena bisa langsung mendapatkan akses ke kolam renang dengan teras belakang yang juga asik untuk dipakai duduk-duduk.

Tiap-tiap kamar tidak diberikan fasilitas gelas, air botolan, teh, kopi dan cutlery sendiri, namun sebagai gantinya ada "refreshment corner" yang menyediakan barang-barang tersebut di atas dan dapat dipergunakan untuk tamu. Selain refreshment corner, fasilitas hotel lainnya juga lengkap, mulai dari free WiFi, toiletries lengkap, sepasang sendal, fresh towels, kolam renang, sunken deck, BBQ deck, penunjuk arah kiblat, ada musholla juga di arah belakang hotel, sedangkan untuk airport transfer, pool towels dan hair dryer upon request.

Saat ini, Yats Colony belum memiliki room service sehingga untuk beberapa makanan yang ingin dipesan dari restoran hanya dapat dilakukan pemesanan takeaway by phone untuk kemudian kita pick up sendiri di restoran. Restoran terletak di lantai dasar, menyambung dengan resepsionis yang juga merangkap sebagai kasir toko pernak-pernik dan kasir restoran+coffee shop "coffee smith". 



Sarapan di Yats juga ga kalah seru, selain menu utama yang bisa dipilih sendiri (nasi uduk, bubur ayam, eggs benedict) ada buffet untuk beberapa menu roti, sereal, buah dan minuman.  

Overall, I really had a great time at Yats Colony sampai-sampai saya tidak ingin pulang dan maunya tinggal di sini aja, hahahaha. Thanks to Kak Ika yang udah infoin hotel kece ini dan next trip ke Jogja maunya teteeeep nginep di sini lagi. I'm in love with this hotel too much.


Yats Colony
Jl. Patangpuluhan No.23, Wirobrajan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Share
Tweet
Pin
Share
43 comments
Udah pada tau dong kalo negara kita ini surga kuliner banget. Indonesia memiliki beragam kuliner di tiap-tiap daerah. Salah satu kuliner di tanah air yang memiliki cita rasa khas serta banyak peminatnya yaitu kuliner daerah Yogyakarta. Tidak hanya gudeg dan krecek, di perjalanan liburan kalian ke Yogyakarta juga boleh loh mencicipi aneka destinasi wisata kuliner lainnya. 

Bakpia Pathok
Bakpia ialah makanan yang terbuat dari kacang hijau, gula dan tepung. Makanan yang menggunakan proses pemanggangan pada pembuatannya ini merupakan salah satu makanan yang populer dari keluarga Cina dan Tionghoa. Dinamakan bakpia pathok karena bakpia yang diketahui oleh masyarakat luas itu awalnya berada di daerah Pathuk, Yogyakarta. Seiring bertambahnya jaman, bakpia kini juga berisikan cokelat hingga keju. Bakpia yang terkenal di Yogya yaitu Bakpia 25, Bakpia 75 dan Bakpia Kurniasari. Kalo saya sih lebih sering beli bakpia 25 sampai langsung ke toko yang juga merangkap pabrik pembuatannya.

Yangko


Makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari tepung ketan ini memiliki cita rasa yang manis dan tekstur yang kenyal. Awal mulanya yangko berisi campuran cincangan kacang dan gula, namun saat ini yangko juga sudah memiliki variasi rasa baru seperti strawberry dan durian. Makanan khas ini banyak ditemukan di wilayah Kotagede, Yogyakarta.

Geplak
Satu lagi cemilan manis yang cocok buat oleh-oleh dari Yogyakarta adalah geplak. Geplak dibuat dari kelapa yang dimasak dengan campuran gula. Makanan ringan yang satu ini biasanya dibuat berwarna-warni dengan ukuran kecil-kecil. Biasanya dijual dalam kemasan besek kotak anyaman bambu dan cocok banget buat jadi teman minum teh.

Soto Lenthok Pak Karjo
Tempat makan ini selalu ramai peminat terutama pada saat pagi hari. Akan banyak masyarakat sekitar yang menikmati sarapan di tempat ini. Soto Lenthok Pak Karjo memiliki ramuan khusus yang dapat mebuat anda selalu ingin kembali dan mencicipinya lagi. Warung soto ini terletak di Jl. Prof. Herman Yohannes, Sagan, Yogyakarta.


Soto Sulung Stasiun Tugu
Masih seputar dunia persotoan, satu lagi soto yang terkenal adalah soto sulung yang terletak di dekat Stasiun Tugu. 

Sate Klathak Pak Pong
Sate yang satu ini pasti udah sering kalian dengar deh namanya. Sate klathak adalah sate kambing muda yang disajikan 'beda' dari sate lain karena dagingnya ditusuk menggunakan jeruji besi jari-jari sepeda. Kenapa namanya sate klathak? Jadi saat satenya dibakar terdengar suara 'klatak-klatak' dari daging yang dibakar tersebut, makanya jadi disebut sate klathak. Ini juga jadi salah satu kuliner wajib kalo mampir ke Yogyakarta.

Tips Liburan di Yogyakarta
Pastinya sebelum mulai hunting kulinernya yang lebih dulu dihunting tiket pesawatnya nih. Kebetulan bulan September ini Sriwijaya Air punya promo tiket pesawat untuk liburan dari Jakarta menuju Yogyakarta. Harga promo tiket penebangan yang ditawarkan mulai dari 350ribuan. Informasi lebih lanjut dan pemesanan tiket dapat dilakukan di Tiket2.com.


Nah kalo kalian, kuliner favorit Yogyakartanya apa aja?

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
 Si Thole dan Pak Supir berlurik

Awal Januari tahun ini, saya berkunjung ke Yogyakarta bermodalkan tiket promo pesawat Garuda Indonesia yang tidak sampai 700ribu PP dan ini menjadi perjalanan perdana saya sendirian ke Yogyakarta. Ini bukan kali pertama saya berkunjung ke kota yang terkenal dengan gudeg dan bakpianya, sebelumnya saya sering mempir ke sini bersama keluarga dan teman-teman.

Berkunjung ke Malioboro, Taman sari dan  Keraton Yogya sudah beberapa kali saya lakukan. Awalnya saya tidak ada agenda untuk kembali mengunjungi tempat-tempat tersebut dalam perjalanan saya kali ini. Saya lebih memilih untuk melakukan cafe hopping dan mencari tempat-tempat seru lainnya di Yogyakarta. 

Si Thole siap mengantar 

Tempat menginap saya yang berdekatan dengan parkir Ngabean membuat saya berkenalan dengan si Thole. Parkir Ngaben ini adalah tempat parkir khusus bus-bus wisata rombongan tur yang hendak berkunjung ke Keraton Yogya. Jika sebelumnya bus-bus tersebut diperbolehkan parkir di alun-alun dekat Keraton, saat ini tidak lagi. Sepertinya berawal dari peraturan tersebut, si Thole lahir menjadi kendaraan alternatif untuk para pelancong.

Penampakan dalam Si Thole

Si Thole ini adalah Shuttle wisata yang memiliki rute khusus di Yogya, di pusat kota khususnya. Mobil berkapasitas maksimal 7 penumpang ini bisa kita temukan di beberapa halte khusus di Parkir Ngabean, Keraton, Taman sari, Taman pintar (akan parkir di dekat kantor pos), Taman parkir senopati dan Titik 0 kilometer di daerah Malioboro. Wah, ternyata bukan hanya Bali aja yah yang punya shutte wisata. Beberapa info menyebutkan jika si Thole akan jalan sesuai rute yang urutannya sudah diatur, meskipun kenyataannya saat itu saya bisa langsung bilang ke pak supir kemana tujuan saya dan beliau langsung antar. (mungkin karena penumpangnya cuma saya dan teman).

Halte Si Thole

Harga tiket si Thole untuk 1 kali pemberhentian adalah Rp. 5,000. Untuk lebih hemat, pengunjung dapat membeli tiket terusan Rp. 10,000 untuk 3 pemberhentian. Supir-supir yang mengendarai Si Thole ini juga menggunakan baju lurik khas Yogya loh. Shuttle Wisata Si Thole ini bisa jadi salah satu opsi lain berkendara kalian jika ingin jalan-jalan di daerah wisata di Yogya loh. Apabila kondisi sedang hujan ataupun panas terik, Si Thole bisa jadi salah satu pilihan yang menarik buat turis, saya sendiri sih lebih suka naik becak sebenarnya.
Tiket terusan Si Thole

Gimana? Mau coba ikutan kenalan sama Si Thole juga? 

Follow juga akun twitter @geretkoper dan akun Instagram @meidianakusuma untuk info terbaru dan foto-foto seru selama perjalanan.
Share
Tweet
Pin
Share
27 comments

"Eh kamu mau ke mana, Mei?"
"Ke Museum yang dibelakang Taman Pintar situ"
"Lah ada Museum emangnya?"
"Setauku ada, dulu ada yang ngasih tau, namanya Museum Anak Kolong Tangga, ke situ yuk!"

Berkat bantuan google maps, akhirnya sampai juga saya di sebuah bangunan yang terletak di belakang Taman Pintar Yogya dan berada persis di Gedung Taman Budaya. Sedihnya, keadaan gedung taman budaya tersebutpun sudah banyak yang rusak. Mulai dari penampakan langit-langit yang bocor, ubin tangga yang retak dan cat dinding yang terkelupas. Palang tanda Taman Budaya memang terlihat jelas di belokan jalan Panembahan Senopati menuju jalan Sriwedari namun tidak ada petunjuk apa-apa lagi setelah berbelok. Saya dan Emi (teman baru yang sekamar dengan saya di Edu Hostel) sampai ragu untuk masuk ke dalam.
Share
Tweet
Pin
Share
15 comments
Guest post kali ini ditulis oleh salah satu teman saya yang saya kenal via Instagram, seru yah! sama-sama punya hobi mengunggah foto makanan di akun Instagram, ternyata malah mempertemukan kami berdua. Julia berdomisili di Yogyakarta dan biasa bercerita tentang restaurant review dan perjalanannya di blog pribadinya. Kali ini ia akan menceritakan tentang event tahunan yang dihadirinya beberapa saat yang lalu.

Tahun 2015 ini Artjog atau Art Jogja kembali digelar untuk kedelapan kalinya di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Berbeda dengan Artjog sebelumnya, kali ini mereka mengangkat tema "Infinity In Flux". Seperti yang kita tahu, eksistensi Artjog selama ini untuk mewadahi atau memfasilitasi berbagai macam karya seni rupa dari seniman-seniman yang tentunya berbakat. Pameran kesenian ini dapat menjadi magnet dan penggerak perkembangan kesenian di tanah air maupun internasional.


Share
Tweet
Pin
Share
23 comments
Bukan cuma Jakarta dan Bandung aja yang lagi kebanjiran restoran dan cafe tempat nongkrong seru, Yogyakarta juga ngga mau ketinggalan. Saat ini Yogya atau Jogja (nah bingung kan mau sebut yang mana) juga punya banyak banget restoran/cafe menarik untuk santap siang atau malam, sekadar hang out bareng teman, hingga mengerjakan tugas.

Kebetulan akhir Januari lalu saya sempat mampir ke Jogja dan berhasil mengunjungi beberapa tempat seru yang saat ini sedang "hits" dikalangan foodies Jogja. Wah, saya juga ga mau ketinggalan dong, jadi selain wisata kuliner dibeberapa tempat makan yang menyajikan makanan lokal yang super enak kayak Gudeg Pawon, Raminten dan beberapa vendor lain, saya menyempatkan juga cafe dan restaurant hopping di beberapa tempat berikut, semoga menginspirasi buat teman-teman yang mencari tempat ngumpul seru. 

1. Lokal

Location : Jalan Jembatan Merah No 104C, Jogjakarta



Mampir ke restoran ini sebenarnya sudah saya rencanakan sejak lama, saat pertama kali tahu ada hotel dengan nama serupa yang memang merupakan bagian dari tempat ini. Restoran ini mempunyai kesan luas dan pernak-pernik yang unik. Mulai dari wall artnya, ubin, hingga bentuk lampu-lampunya. Menu makanannya juga beragam, dari makanan Indonesia, makanan Jepang hingga Western. Next time kalo kalian mampir ke sini coba pesan menu Nasi goreng sambal roanya deh, selain nasiknya yang enak sate ayam yang jadi menu pendampingnya juga enakk banget *coba ada menu sate ayam terpisah*.

2. Mediterranea

Location : Jalan Tirtodipuran No. 24A



Nah yang satu ini boleh saya bilang tempat makan sekelas fine dining dengan gaya casual. Menu-menu yang ditawarkan di restoran ini beragam dan kalo pake bahasa saya sih disajikan di piring dengan tampilan ala-ala masterchef. Coba deh liat gambar-gambar menu di website mereka, wuihh catik-catik banget penyajiannya. Jika dibandingkan dengan restoran lain yang saya kunjungi, untuk harga memang bisa dibilang lebih mahal, tapi rasanya sangat sebanding. Selain warga lokal, restoran ini juga sering dibanjiri wisatawan asing loh. Menu yang saya pesan saat itu adalah Duck Breast Tradition dan Duck Confit Traditional, masing-masing menu tersebut memiliki side dish yang gileee enak banget. Ada Potato Gratin untuk Duck Confitnya dan ada Risotto untuk Duck Breastnya. Ketika postingan ini saya tulis, saya ga berhenti menelan ludah saking kepengen makan di sini lagi.

3. Lawas 613 Cafe

Location : Jalan Prawirotaman 2 no 613


Cafe dua lantai ini terletak bersebelahan dengan hotel Adhistana. Interiornya menarik dan penuh dengan wall art keren. Aksen jendela-jendela yang tertempel di dinding sebelah dalam bagian atas cafe ini juga unik, well somehow it reminds me of potato head in Bali (ihh kayak yang udah pernaha aja deh :))). Saya sendiri cuma sempat memesan minum karena baru saja bersantap malam di Mediterranea. Lucunya, waktu saya di sini semua pengunjung yang duduk berdekatan dengan meja saya, semuanya sedang sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Di depan saya sedang sibuk merekam dengan GoPronya, sebelah kanan sedang sibuk selfie dengan tongsis, dan sebelah serong kanan depan sedang sibuk ganti-gantian foto dengan menu yang mereka makan. Kalo saya? saya sibuk motoin mural kece di dindingnya. Satu lagi hal yang menarik, dihari tertentu, cafe ini memiliki promo diskon sesuai usia loh, cuma tinggal tunjukin KTP aja, ihh bisa aja eyang mampir ke sini nih.

4. Tickles

Location : Jalan Kenari No 4, Depok, Sleman, Yogyakarta



Bergerak lebih ke utara, kali ini saya berhasil menyambangi salah satu restaurant yang baru aja merayakan ulang tahun pertamanya. Tampak luar restaurant ini biasa banget, tapi tunggu sampai kamu masuk ke dalam. You gonna be wowed with the interior, it has a lot of British stuffs, well I called it British Invasion (in a good way). Tempat makannya sendiri dibagi kedalam tiga ruangan terpisah dengan tema yang berbeda. Ada dua area indoor dan satu semi outdoor yang juga smoking area. Kalo nggak salah, setiap weekend mereka sering mengadakan acara musik di areal outdoor.  

Share
Tweet
Pin
Share
26 comments
Ramah, satu kata itu memang cocok banget disandang warga yogyakarta. Bagaimana tidak, hampir disetiap kesempatan kami bertanya hal apapun ke penduduk lokal, didaerah wisata, di jalanan, sekitaran hotel, bahkan via twitter. Warga Yogya ini dengan antusias menjelaskan dan membantu kami. Awalnya saya memang berencana mengajak teman-teman untuk mengunjungi beberapa situs candi, yang tidak hanya mereka, sayapun belum pernah mengunjungi tempat tersebut.

Berbekal dari info via mention di twitter saya @geretkoper , info orang hotel dan kehebatan supir kami, tidak memakan waktu lama, kami sampai di Candi Ijo yang ternyata tidak jauh dari Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko sudah pernah saya datangi di trip sebelumnya dengan menggunakan jasa travel yang ada di Candi Prambanan. Perjalanan ke Jogja saya sebelumnya lebih hebat, karena dilakukan tepat hari Pertama dibukanya kembali Bandara Adi Sutjipto setelah letusan gunung Merapi di tahun 2010.
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Minggu lalu, saya dan beberapa teman pergi ke Jogja untuk liburan. Liburan boleh terbilang singkat, tapi itinerary harus tetap maksimal, trip kali ini kami memutuskan untuk explore jogja. Kita ga boleh dateng ke tempat-tempat tujuan utama wisata jogja *oke kecuali malioboro dan tempat oleh2 lain*


Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke beberapa pantai di area tenggara Jogja, tepatnya didaerah gunung kidul. Awalnya tujuan utama kami adalah Pantai Indrayanti berbekal dari info teman-teman, yogyes.com, tweet teman2 di @jalan2 dan @jogjaupdate. Tapi setelah hampir 2 jam perjalanan Adisutjipto - Pantai Indrayanti, kami memutuskan mampir ke Pantai Sundak terlebih dahulu, meskipun sebelum P.Sundak ada pantai-pantai lain seperti P. Krakal, P. Drini.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Pages

  • Home
  • About Me
  • Portfolio

HELLO

HELLO

Popular Posts

  • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
    Bukan Meidi namanya kalo jalan-jalannya minggu lalu kemudian artikel review hotelnya terbit di minggu setelahnya, hihihih begitu juga untuk ...
  • Mengajukan Visa Turis Dubai (UAE) Via VFS
    Karena ada beberapa teman sempat menanyakan perihal pengajuan visa ke Uni Emirat Arab, terutama Dubai, akhirnya saya coba buat artikel ...
  • Kura-Kura Bus: A New Way to Travel in Bali
    My Turtle Bus - Kura-Kura Bus Two weeks ago, Sharon and I were travelling to Bali for around a week. Since we can't drive motorc...
  • The Choc Pot, Sydney CBD
    Here we go again for another restaurant and cafe adventure in heart of Sydney. I can do cafe hopping most of the time back then in Jakarta ...
  • Pengalaman Berlibur ke Blue Mountain, Australia
    Salah satu destinasi atau objek wisata terkenal di Sydney yang tidak boleh terlewatkan, selain Opera House dan Pantai Bondi adalah Blu...
  • [STAY AT HOME] - Beberapa Cara Agar Website Kamu Diterima Adsense
    Dimulai dari hari ini, saya berencana untuk aktif lagi menulis di blog dan salah satunya akan banyak berbagi info tentang banyak hal di #st...
  • Narrabeen - Pantai di Daerah Utara yang Berdekatan Dengan Danau
    Kalo dipikir-pikir dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, rasanya saya sudah lebih dari 5 kali berkunjung ke daerah ini (cuma sedikit mengi...
  • [ Hostel Review ] 5 Footway.inn Bugis Project - Singapore
    5footway.inn Project Bugis Beberapa kali berkunjung ke negara tetangga, Singapura, saya selalu menginap di hostel, bukannya anti Hotel...
  • [ Hotel Review ] Oliver's Hostelry - Ciumbuleuit, Bandung
    Pernah ga mampir ke sebuah kota hanya gara-gara penasaran sama penginapan yang baru soft opening? I just did. Beberapa teman malah ...
  • [ Hotel Review ] Black Bird Hotel Bandung
    Being born and raised in Bandung (even if only for 7 years of my life), I’ve grown to call this city my home. But like many other people wh...

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2021 (1)
    • ▼  May (1)
      • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
  • ►  2020 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
  • ►  2016 (45)
    • ►  December (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (7)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (5)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (59)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (7)
    • ►  August (9)
    • ►  July (6)
    • ►  June (5)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (59)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)
    • ►  September (7)
    • ►  August (6)
    • ►  July (8)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (17)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)

Search This Blog

Powered by Blogger.

Report Abuse

Popular Posts

  • [ Hotel Review ] Hotel Mustard Asakusa 2, Tokyo
    Bukan Meidi namanya kalo jalan-jalannya minggu lalu kemudian artikel review hotelnya terbit di minggu setelahnya, hihihih begitu juga untuk ...
  • Mengajukan Visa Turis Dubai (UAE) Via VFS
    Karena ada beberapa teman sempat menanyakan perihal pengajuan visa ke Uni Emirat Arab, terutama Dubai, akhirnya saya coba buat artikel ...

footer social

Followers

Blog Hits

Indonesian Travel Blog

  • .: adie DOES :.
    Sendirian di Uchisar Castle
    5 years ago
  • awanderlustdiary.com
    Penitipan Koper di Amsterdam Centraal Station
    5 years ago
  • Backpackology
    Cerita-Cerita Horor dari Tallinn Estonia
    6 years ago
  • Because Normal People Will Like Traveling
    Discovering Kimono : Pengenalan Budaya Jepang Melalui Pakaian Tradisional
    2 days ago
  • Blog Terkini @ wisatakeren.com
    Blog: Road Trip Surabaya Bali Episode 2
    3 years ago
  • Catatan Perjalananku
    Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
    1 year ago
  • Chocky Sihombing
    Kalender dan Libur Nasional 2020
    5 years ago
  • D'Cat Queen
  • dananwahyu.com
    [VLOG] Perpustakaan Fasilitas Terlengkap Sejengkal Saja dari Batam Library@harbourfront
    1 month ago
  • Eat│Play│Repeat
    Bunc@Radius, Little India [CLOSED]
    11 years ago
  • helterskelter
    Home Credit: Solusi Kebutuhan Gadget bagi Content Creator (Plus Tips Editing Video)
    3 years ago
  • Jalan2Liburan
    Spring Trip to Tunisia, North Africa. Akhirnya Traveling ke Negara Baru Lagi!
    3 years ago
  • Jejak BOcahiLANG
    Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
    9 years ago
  • Jejak Kaki
    Hari Ke 17 : Brussel – Amsterdam (Amsterdam Canal Tour)
    6 years ago
  • Littlenomadid -Indonesian Travel Blogger
    Getting to Togean Islands and Travel Information
    8 years ago
  • Males Mandi
    Review Dewpre Deep Sea Probiotics Serum: Serum dengan Kandungan dari Dasar Air Laut untuk Melembabkan dan Memperbaiki Skin Barrier
    2 weeks ago
  • Mari Melantjong!
    Ketakutan Guru Isa dan Harga Mahal Revolusi
    4 weeks ago
  • Mollyta Mochtar
    Keseruan di Genting SkyWorlds, Wahana Permainan Terpadu bagi Keluarga
    2 years ago
  • My Salad Days
    Reaching the Peak of Bali - Pura Ulun Danu Bratan
    10 years ago
  • My Time Capsule
    Myanmar: Chasing Sunrise In Bagan
    6 years ago
  • Noerazhka
    Jepara Marina Beach, Oase di Tepian Teluk Awur ..
    9 years ago
  • PAPER LINE
    Kilas Balik 2023 yang complicated
    8 months ago
  • Perjalanan Tak Berujung
    Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
    8 years ago
  • PLAY WITH ME
    Bunga Penutup Abad
    9 years ago
  • Sharon Travelogue
    Glamping di Richland Bali + Jalan-Jalan di Bedugul
    3 years ago
  • tesyasblog
    Liburan ke Busan: Haeundae Beach & Sky Capsule
    3 months ago
  • The TraveLearn
    Panduan Lengkap Liburan ke Bali: Destinasi Terbaik, Harga Paket, Waktu Terbaik, dan Hal yang Perlu Dihindari
    5 days ago
  • The Traveling Cows
    Itinerari 10 Hari Perjalanan ke Oman
    5 years ago
  • the-rubyslippers
    Kats in Korea
    12 years ago
  • Traveling Precils
    7 Tip Mengumpulkan Receh Untuk Resolusi Piknik
    8 years ago
  • TRIP TO TRIP
    Nyebur ke Sungai Nagatoro
    8 years ago
  • Usemayjourney
    Menikmati Perjalanan dan Usia yang Makin Bertambah
    7 years ago
  • Wonder Tripper
    Power Women in Travel: Interview with Deanna Ting
    8 years ago

Instagram Feed

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates