[ Tokyo Subway 101 ] 4 Tips Menggunakan Subway di Tokyo
Di negara-negara maju, subway atau kereta bawah adalah salah satu moda transportasi yang umumnya tersedia dan digunakan jutaan orang tiap harinya. Tidak hanya warga lokal, subway juga menjadi transportasi favorit turis karena cepat, murah, dan menjangkau hingga sudut kota. Akan tetapi, ada beberapa rute subway yang cukup rumit yang bisa membuat pusing para turis, salah satunya seperti yang ada di kota Tokyo. Citylab.com bahkan mengatakan bahwa sistem subway Tokyo merupakan rute paling rumit ketiga di dunia, di bawah New York dan Paris.
Tokyo Sky Tree - stasiun terdekat Oshiage (Tokyo Metro Hanzomon line & Toei Asakusa line)
Nah, sebelum pergi ke kota yang memiliki landmark Tokyo Tower dan Tokyo Sky Tree ini, ada beberapa informasi mengenai Tokyo Subway yang perlu kalian ketahui dan juga tips untuk memudahkan perjalanan kalian selama menggunakan subway.
1. Kenali berbagai jalur kereta dan perusahaan yang mengoperasikannya
Tokyo Subway diperasikan oleh dua operator berbeda, yaitu Tokyo Metro dan Toei Subway. Masing-masing operator tersebut memilik jalurnya sendiri. Tokyo Metro terdiri dari sembilan jalur, yaitu Ginza, Marunouchi, Hibiya, Tozai, Chiyoda, Yurakucho, Hanzomon, Namboku, dan Fukutoshin line sedangkan Toei Subway terdiri dari empat jalur, yaitu Asakusa, Mita, Shinjuku, dan Oedo line.
Kalau kalian ingin menggunakan tiket terusan harian (1-Day Open ticket), kalian dapat terlebih dahulu merencanakan jalur yang akan digunakan dalam satu hari tersebut. Tiket terusan untuk jalur-jalur Tokyo Metro saja dapat dibeli seharga 600 yen sedangkan untuk gabungan Tokyo Metro dan Toei Subway harganya 1000 yen. Tiket ini dapat diperoleh di vending machine di stasiun mana saja. Kalau pandai menggunakannya, kalian bisa menghemat beberapa ratus yen dibanding menggunakan e-money seperti Pasmo atau Suica.
2. Rencanakan perjalanan dengan bantuan Smartphone
Unduh aplikasi route planner supaya tidak perlu pusing lagi mencari tahu cara pergi dari titik A ke B di peta yang rumit. Aplikasi Tokyo Metro Subway Map & Route contohnya, dapat menampilkan rute tercepat atau rute dengan paling sedikit transit yang dapat kalian ambil. Selain itu, ada juga Tokyo Subway Navigation for Tourists yang memiliki tampilan sederhana tapi memiliki informasi yang sangat lengkap, seperti rute, waktu tempuh, dan tarif perjalanan. Berita baiknya, aplikasi ini dapat juga digunakan secara offline dan menjadi poin plus bagi travelers yang tidak memiliki paket data atau tidak menyewa pocket wifi, karena tidak banyak tempat di Tokyo yang menawarkan koneksi wifi gratis.
Edo Tokyo Museum - stasiun terdekat Ryogoku (Toei Oedo line, exitA4)
3. Catat pintu Exit-mu
Saat menggunakan subway untuk mengunjungi lokasi wisata tertentu, sebelumnya jangan lupa untuk mencatat pintu keluar terdekat dari tempat yang dituju. Hal ini dikarenakan rata-rata tiap stasiun memiliki lebih dari satu pintu keluar dan jika salah memilih exit bisa-bisa kita tersasar sangat jauh dari tempat yang sebenarnya kita tuju. Biasanya stasiun-stasiun besar seperti Shibuya memiliki papan informasi dan panduan arah dalam bahasa inggris yang cukup jelas mengenai pintu keluar mana yang harus dipilih untuk menuju lokasi tertentu. Namun jika kalian ingin mendatangi tempat-tempat yang tidak terlalu touristy, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu pintu keluar mana yang paling dekat ke lokasi tersebut.
4. When in Rome, do as the Romans do
Bagi travelers yang juga pengguna commuter line jakarta (kereta jakarta), mungkin sudah terbiasa dengan pemandangan orang-orang yang mengobrol atau menelepon di dalam kereta. Nah, dua kebiasaan ini sebaiknya dihindari saat menggunakan subway di Jepang. Mengobrol dengan teman tidak dilarang tapi usahakan untuk tidak terlalu berisik dan menggangu penumpang lain. Selain itu, di dalam kereta penumpang diharapkan untuk mengatur ponsel mereka ke dalam mode senyap (silent) atau manner mode. Berbicara di telepon merupakan hal yang dianggap tidak sopan dilakukan di transportasi umum tapi tenang saja, kegiatan-kegiatan lain seperti chatting atau main game boleh kok dilakukan. Oh ya, saat menggunakan eskalator di stasiun di Tokyo, berdirilah di sisi kiri eskalator jika hanya akan berdiri selama menggunakan eskalator karena sisi sebelah kanan diperuntukkan bagi orang yang berjalan. Kalau kalian berdiri di sisi kanan namun berdiri diam, kalian bisa menghalangi orang yang sedang terburu-buru mengejar kereta.
Kaminarimon Sensoji Temple - stasiun terdekat Asakusa (Tokyo Metro Ginza line exit 1)
Tulisan ini merupakan guest post dari Halida Aisyah, thank you udah meramaikan geretkoper :3
Sangat suka berburu makanan manis, buku, dan festival. Senang bersepeda di mana saja. Baru pernah tinggal di Indonesia dan Jepang, tapi menganggap seluruh dunia adalah rumahnya.
Twitter: @___rubyslippers
Instagram: @___rubyslippers
19 comments
Harus memiliki Perencanaan Perjalanan yang matang nih kalau begitu ....
ReplyDeleteJangan sampai kita tersesat dan tak tau arah, wkwkwk
Salam Kenal
hahaha iya banget, minimal agak ngerti dulu sih jalurnya dan ada di mana aja stasiun yang gabungan dari beberapa line biar lebih mudah
DeleteKalo lihat peta subway tokyo versi jpg emang pusing sih, tapi kalo pake google map nggak bakal nyasar kok. Mudah banget, semudah naik Commuter Line di Jakarta ;)
ReplyDeleteahahahhaah google maps emang juara yah kakk
Deletetokyo.. one of my dream travel destination... semoga aja suatu hari bisa kesana...
ReplyDeleteAminnn.. Aminn. semoga bisa ke Tokyo dalam waktu dekat yaa
Deletetapi ya mei, aku lbh pusing jalur subwaynya korea loh drpd jepang... pas di jepang kmrin, kita bisa dibilang ga ngalamin kesulitan apa2... kalopun sedikit bingung, tourist informationnya itu ada di mana2, dan sangat helpful ngebantuin... lama2 toh kita biasa juga baca jalur2 petanya...
ReplyDeletetapi yg di seoul, hihhhh, itu bingungin.. udhlah tourist informationnya banyak kosong... trs pernah sekalinya ada, eh dia marah2 pas ditanya krn ngerasa terganggu dia sedang nonton streaming ;p.. pgn tak getokin itu orang.. -__- .kalo google maps ato hyperdia, kita malah ga gunain samasekali pas di jepang.. semua murni cuma dr peta jalurnya dan tanya ke informasi :D
hihihi iyaah sih seru kemarin yang di Jepang aku juga cepet ngertinya ga sulit-sulit amat, nah kalo Korea ga tau nih kak *duhh mau mau mau*
DeleteBerarti memang lebih ramah orang-orang di Jepang juga yaah, ada yang pernah bantu temenku sampe dianterin ke toko yang kita butuhin lohh
Satu lagi, bertanyalah biar nggak tersesat di jalan, eh tapi tanya ke orang yang bisa bahasa inggris yak :D
ReplyDeletehahahaha, tapi ga bisa bahasa inggrispun mau coba bantuin kita banget lohh
Deleteaku tertarik sama aplikasi yang bisa buat offline, keren banget nih Jepang manjain banget wisatawannya
ReplyDeleteiyaa kak, ditambah lagi penduduk lokalnya juga ramah dan mau membantu pendatang jugaa
Deleteedo tokyo museum-nya menarik sekali kak..
ReplyDeleteiyaa, kalo main ke Tokyo kayaknya emang wajib nih main ke situ
DeleteThanks looottt postingannya sungguh bikin makin mupeng ke Jepaaaaanggg
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
aku juga jadi semangat nih buat nabung supaya bisa balik ke Jepang lagii, ga pernah puas liburan ke Jepang
DeleteOMG so true about taking down the exit number! Terlalu banyak soalnya, suka sampe bingung sendiri.. either that, or I usually try to remember the nearest stall.
ReplyDeleteiyah mereka udah kayak Hong Kong, beda exit langsung beda jalan dan kadang bahkan jauh banget bedanya
DeleteVinyl Lantai Rumah Sakit
ReplyDeleteLG HAUSYS
Thank you for leaving a comment :)